ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Manajemen Terpadu untuk Pengelolaan Pesisir

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Indonesia merupakan negara kepulauan. Beribu potensi tersimpan dalam wilayah lautnya yang lebih luas dari daratan itu. Namun sayang, potensi tersebut belum tergali sepenuhnya. Perencanaan wilayah pesisir dan laut yang tepat, akan mempermudah pengembangan kawasan dan potensi yang tersimpan di laut dan pesisir.

Menurut Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS, mantan Menteri Kelautan, diperlukan suatu manajemen yang baik untuk pengembangan kawasan pesisir dan laut. "Wilayah pesisir tidak dapat dibangun secara sektoral," terang pria saat menjadi pembicara dalam kuliah umum Principles Of Integrated Coastal Zone Management, Rabu (9/12). Menurut pria berusia 46 tahun ini, harus terdapat hubungan yang sinergis antar sektor, baik transportasi, industri, pertambangan, pariwisata dan sebagainya.

Karena itu, diperlukan suatu manajemen terpadu dalam pengelolaan wilayah pesisir. Dengan pengelolaan secara terpadu, integrasi antar sektor akan terwujud. Baik itu dalam hal fisik – sektor darat dan sektor laut – integrasi masyarakat dengan pemerintah, iptek dan manajemen maupun integrasi antar bangsa.

Pengelolaan secara terpadu ini menurut Rokhmin, dilatarbelakangi dengan berbagai pertimbangan. Di antaranya adalah beragamnya ekosistem yang terdapat di daerah pesisir, mulai dari bakau hingga terumbu karang. Selain itu, berbagai zona multi kegunaan banyak berkembang di pesisir. Misalnya pariwisata, industri, perdagangan dan sebagainya. Berimbasnya efek penggunaan pesisir dari satu kegiatan ke kegiatan lain juga menjadi salah satu alasan pentingnya pengelolaan pesisir secara terpadu.

Rokhmin mencontohkan, pembangunan industri yang tidak memperhatikan lingkungan akan membuat ekosistem sekitar pesisir rusak. Misalnya, menebang semua hutan bakau yang ada di pesisir. "Contoh nyata, lihat saja jalan ke Cengkareng, jadi banjir di musim hujan," ujarnya. Imbas penebangan bakau, juga akan terasa di industri perikanan. Hasil tangkapan ikan akan turun. Ini karena hutan bakau sebagai tempat perkembangbiakan ikan telah rusak. "Dan pada pariwisata, siapa yang mau melirik pantai yang telah rusak," yakin Rokhmin.

Karena itu, pengelolaan pesisir secara terpadu merupakan sebuah solusi untuk pembangunan pesisir yang berkelanjutan. Hal ini ditunjang dengan tiga prinsip utamanya, yaitu ekologi, ekonomi, dan sosial. Dengan pembangunan terpadu yang berpegang pada tiga prinsip tersebut, diharapkan pesisir Indonesia tetap terpelihara dan terjaga hingga anak cucu nantinya. (rin/tov)

Berita Terkait