Tema itulah yang terpampang di spanduk depan pelaksanaan Majelis Akbar XII Jama’ah Masjid Manarul Ilmi – ITS. Tema tersebut sesusai bila dilihat pada kondisi umat sekarang yang kurang dalam menjalin ukhuwah. Majelis Akbar (MA), yang juga merupakan Majelis Tertinggi dalam pengambilan keputusan di Jama’ah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) – ITS berlangsung di tiga tempat berbeda.
Sidang yang dimulai Jum’at – Minggu (21 – 23/9) dihadiri kurang lebih 80 peserta undangan dan umum. "Kita memakai tiga tempat berbeda itu karena proposal yang kita ajukan telat, sehingga pada hari pertama kita sidang di lantai 2 perpustakaan, Sabtunya di teater A dan Ahad di ruang sidang BAUK lantai 2", ujar Dofi Supriadi, selaku ketua panitia MA JMMI-ITS. "Sebenarnya kita punya rencana sidang di BAUK, tapi BAUK bisa dipakai pada hari Minggu," lanjutnya disela-sela persiapan sidang hari pertama. Ditanya soal peserta, Dofi menjelaskan sebenarnya semua mahasiswa muslim berhak untuk ikut MA ini. "Peserta ini terdiri dari wakil masing-masing kajian jurusan, peserta aktif, BEM, dan peserta umum yang juga merupakan mahasiswa muslim ITS", katanya. Dofi, mengakui kurangnya publikasi acara ini menyebabkan banyak mahasiswa muslim ITS yang tidak mengetahui.
Pada MA ini akan ditentukan tartibul amal, konsep kepengurusan, konsep pembinaan, pertanggungjawaban pengurus lama, dan pemilihan ketua umum serta pengurus harian. "Tartibul amal, hampir sama dengan AD/ART, dan direvisi tiap tiga tahun sekali," ujar Dedi, KaDep. Usaha dan Dana JMMI – ITS periode 2000-2001. "Sedangkan untuk pemilihan pengurus harian dilaksanakan tiap satu tahun sekali", tambahnya.
Mengenai keanggotaan di JMMI, Ketua Umum JMMI – ITS periode 2000-2001 , Alfan Khusaeri, menjelaskan bahwa semua mahasiswa muslim ITS merupakan anggota dari JMMI – ITS , tapi untuk kepengurusan harian di JMMI ada sutau kaderisasi. "Kaderisasi di JMMI meliputi tiga tahap, yaitu Program Studi Islam (PSI) I, PSI II, dan PSI III", tambahnya. Alfan, yang LPJ-nya diterima dengan catatan ada perbaikan ini, mengakui selama ini keanggotaan JMMI – ITS ini kurang dipublikasikan. Sehingga banyak mahasiswa yang tidak tahu keanggotaannya. "Publikasi yang kurang mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi JMMI ke anggota-anggotanya", jelasnya. "Untuk itu kepengurusan baru akan mensosialisasikan JMMI ke anggotanya", lanjut Alfan. Bagaimana dengan kajian yang ada di jurusan-jurusan di ITS. Alfan menjelaskan kajian di jurusan merupakan bagian dari JMMI – ITS.
Dalam MA kali ini tidak ada perubahan yang mendasar dalam JMMI, hanya saja di era informasi seperti ini, penyampaian dakwah tidak harus langsung, tapi bisa lewat media informasi semisal internet. "Yang berubah mungkin kemasan penyampaian dakwah saja, tapi essensinya sama", ujar Alfan.
Dalam sidang hari ketiga MA XII ini terpilih pengurus harian periode 2001-2002, diantaranya Ketua Umum: Ahmad Dafig (T. Elektro ’98), Sekretaris Umum: Ahmad Baidowi (T. Perkapalan ’98), Bendahara Umum: Agung Kurnianto (T. Fisika ’98), Kadept. Tablighul Islam: Eko Yulianto Wahyudi (T. Elektro’ 98), Kadept. Usaha Dana: Sri Budiarti, Kadept. Humas: Indrawan AW. (T. Fisika ’98), Kadept PSDM: Dedi Nugraha (T.Elektro ’98), dan Kadept. Peduli Umat: Hari Sumitro (T. Fisika ’98).
Menurut Alfan, berdasarkan tartibul amal, visi JMMI adalah mewujudkan masyarakat kampus yang Islami serta bercirikan intelektualitas dan kecendekiawan menuju perbaikan umat.(la/sa)
Para siswa dan tim Abmas ITS pengajar Pelatihan IoT di SMA Negeri 2 Pasuruan Kampus ITS, ITS News —
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Dies Natalis ke-64,Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan dosen Institut Seni Indonesia
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti mengobarkan semangatnya dalam bidang riset. Melalui enam
Kampus ITS, ITS News — Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) lagi-lagi membuktikan dirinya dalam