"Cenderawasih kebanggan kami, ditengah keindahan, disanalah tempatmu berpijak dan bersiul sepanjang hari…" itulah salah satu bait yang dibacakan oleh mahasiswi ISTJ (Institut Sains dan Teknologi Jayapura) dalam acara apresiasi seni kemarin (10/3).
Acara yang diselenggarakan untuk mempererat persaudaraan antara ITS dan ISTJ, cukup membuat suasana lebih bernuansa kebudayaan. Diawali dengan tampilkanya sebuah tari gambyong, membuat para tamu dan undangan merasa lebih hangat lagi. Setelah sebelumnya telah diguyur hujan deras.
Pada kesempatan ini, ISTJ menampilkan 3 tarian dan beberapa lagu, baik itu lagu daerah maupun pop. Menurut, Franky, koordinator paduan suara ISTJ, lagu-lagu yang akan dinyanyikan kurang lebih 15 lagu. Dimana 5 lagu dari lagu daerah ; Jeh Siangga (Burung Cenderasih), Emambosimboe, Sio Mama, Yawawu Raki, Sajojo."Untuk lagu Emambosimboe itu berkisah tetang seorang yang anak yang berteriak mencari ibunya,"terangnya ketika ditanya mengenai maksud dari lagu Emambosimboe.
Sedangkan untuk lagu lainnya, seperti ; Sunyi, Rindu, Mother How are You Today, Tanduk majeng, kapan-kapan dan gebyar-gebyar.Kesemunya lagu itu dinyanyikan dengan semangat oleh 40 mahasiswa dan mahasiswi dari ISTJ. Tampak mereka dengan tarikan suara yang begitu merdu penuh dengan ekspresi.
Untuk tarian yang di tampilkan, yaitu Weru,Yosimpacuer, dan Wayase. Dari ketiga dari tarian tersebut mendapatkan aplus dari para tamu dan undangan. Karena masing-masing tarian tersebut, memang menunjukkan betapa budaya yang dimiliki oleh daerah, yang berada dikawasan timur ini cukup mempunyai makna tersendiri. Misalnya, tarian weru tarian yang menggambarkan tentang seseorang yang ketika mengawali sesuatu perlu dibersihkan rohani maupun jasmaninya.
Bagaimana dengan seni yang ditampilkan oleh ITS ? Tampaknya ITS juga tidak mau kalah penampilannya dengan mahasiswa ISTJ. Khususnya dalam paduan suara. Dalam lagu naik delman, memperlihatkan bagaimana lagu tersebut dinyanyikan dengan nada suara anak-ank. Sehingga hasilnya tepuk tangan meriah dari para pengunjung yang kebayakan dari kalangan mahasiswa dan dosen.
Itu merupakan salah satu lagu yang dibawakan oleh paduan suara yang terdiri dari 40 mahasiswa yang terbagi menjadi 2 kelompok paduan suara. Lagu-lagu yang dinyanyikan antara lain Rek ayo rek, Ruri saraden, Naik delman dan Gabungan antara paduan suara ITS dan ISTJ untuk menyanyikan lilin kecil.
Dan apresiasi ini diakhiri dengan pertukaran cinderamata antara Rektor ITS, Prof.Ir. Soegiono dan Pembantu Rektor III, Drs. Obet Purwos. Serta antara mahasiswa ITS dan mahasiswa ISTJ. "Semoga kerjasama ini akan terus berlanjut nantinya," ungkap Pembantu Rektor III saat pidato sebelumnya.(rom/li)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan