Tahun depan, dua PTN di Surabaya, yakni ITS dan Unair, mendapat status sebagai BHMN (Badan Hukum Milik Negara), seperti UGM, ITB, IPB dan UI. Status baru tersebut merupakan sinyalemen akan dihapusnya sedikit demi sedikit subsidi anggaran dari pemerintah.
Rektor ITS Prof Ir Muh Nuh Dea, memastikan, ITS akan mendapat status baru itu mulai tahun 2004. Sehingga, mulai tahun itu, ITS harus menjadi perguruan tinggi yang mandiri secara finansial. Bagaimana biaya pendidikannya? "Tentu akan ada kenaikan SPP dan sumbangan," ujar Nuh, saat dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam.
Kenaikan itu menurutnya, karena ITS harus siap membiayai sendiri biaya operasional kampusnya. Namun, dia berjanji tidak akan menaikkan biaya pendidikan secara ugal-ugalan seperti yang dilakukan ITB dan UGM. "Saya sudah dengar, tentang dua PTN BHMN itu. Tapi kalau di sini, saya tidak pernah membayangkan akan menjadi semahal itu," paparnya.
Selain itu, ITS juga belum tertarik untuk memakai sistem penerimaan dengan berbagai jalur seperti yang dilakukan Unair dan UGM. "Ya, kami akan tetap memperhatikan kemampuan masyarakat," ungkapnya.
Sedangkan Pembantu Rektor I Unair Prof Dr Fasichul Lisan meminta masyarakat jangan salah paham dulu tentang status BHMN. Menurutnya, BHMN tidak diciptakan untuk mencekik masyarakat. "Justru, BHMN ini untuk meningkatkan mutu pendidikan," jelasnya.
Mengenai ketakutan masyarakat semakin mahalnya biaya pendidikan? Fasich mengakui, jika kemungkinan kenaikan itu memang ada. Tapi, pihaknya tetap memberi prioritas kepada masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. "Kami punya banyak program beasiswa untuk mahasiswa," kilahnya.(tom)
Kampus ITS, ITS News — Pengembangan Sains Techno Park (STP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang didukung oleh Asian
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan dedikasinya di bidang kesehatan masyarakat. Hal ini
Kampus ITS, ITS News — Sebagai salah satu elemen penting dalam public relation, media sosial mengalami perkembangan yang semakin
Gresik, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), PT Cargill Indonesia, dan Yayasan Elang Katulistiwa Adipavitra (YEKA) gelar