Langit Surabaya saat Minggu sore (30/5) cukup cerah, berbeda dengan dua hari sebelumnya. Ketika waktu menunjukkan pukul 14.30 wib, datang sebuah helikopter melayang-layang di atas Monkasel. Tak lama kemudian, terulur tali keluar dari helikopter. Mula-mula turun dua orang dari tali, bergelantungan terayun-ayun. Sambil bergelantungan, mereka membawa bendera lambang kota Surabaya dan sponsor, produsen rokok Sampoerna.

Setelah bendera terurai, helikopter tiba-tiba bergerak. Beberapa orang masih bergelantungan di tali. Helikopter itu kemudian berputar-putar di sekitar Kalimas dan Hotel Sahid. Aksi stabo itu berakhir saat sepuluh orang yang melakukan aksi itu meluncur turun dengan cepat menuju perahu. Sukses aksi itu disambut tepukan tangan penonton.

Aksi stabo tadi menandai penutupan rangkaian acara NBRRC. Sebelum aksi stabo, masih ada laga final Boat Race and Rescue. Kalau Jumat dan Sabtu kemarin babak penyisihan, kali ini hanya 10 tim yang memiliki catatan waktu terbaik yang bertanding. Di laga final tim Noars yang mengirim dua regu menduduki juara satu dan dua berturut-turut. Catatan rekor waktu yang mereka peroleh adalah 5 menit 43,52 detik untuk Noars A dan Noars B terpaut delapan detik sesudahnya.

Kemenangan Noars memang layak. Ini karena semua personel Noars adalah instruktur rafting dan arung jeram di Probolinggo."Iya, mereka itu kan yang punya bisnis arung jeram di Probolinggo," ujar Rhino, salah seorang panitia NBRRC.

Selain dua tim Noars, juara NBRRC berturut-turut adalah Kayak Team, AM Pataga Surabaya, Mapalus Unej dan juara keenam adalah tim Giouk.

Sementara itu, pada hari yang sama, panitia juga menggelar kompetisi prusik. Kompetisi ini adalah lomba memanjat tali dengan peralatan khusus hingga mencapai ketinggian tertentu, disambung dengan meluncur turun. Kompetisi ini diikuti oleh 91 peserta individu. Pemenang kompetisi ini adalah Candra AH dari Jogjakarta dengan catatan waktu 1 menit 20,17 detik, diikuti Sly ( Smaksapala ) dengan 1 menit 28,33 detik. Berturut-turut kemudian Samsul, Beo (Smaksapala), Achong ( Histala SMA 7 ) dan Bayu Bastiah ( Bripeta ).

Namun sayang, rangkaian acara yang membawa nama ITS ini tidak dihadiri oleh pejabat ITS. Ini dikeluhkan oleh Arif Rahmat Indriadha, General Affair Manager of SAR, SAN and Fire Brigade PT. HM Sampoerna yang kemarin turut hadir. "Saya sedikit kecewa, acara yang membawa nama ITS malah tidak dihadiri pejabatnya, ada kemarin Pak Djazidie ( Pembantu Rektor III, red ) tapi datang seusai penutupan," ujar pria yang alumnus Teknik Kimia ITS ini. (tov/rom/habis)