Pelayanan satu atap antara pihak Bank BNI, BAAK, dan BAUK, yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Januari nanti ternyata bukanlah sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah antrian pembayaran.
Hal ini mendapat tanggapan dari Kepala Biro BAAK, Drs. Harry Santoso, berkaitan dengan berita ITS Online tanggal 17 Januari kemarin. Dimana pada berita tersebut disampaikan bahwa untuk mengatasi antrian diberlakukan tiga cara, yaitu melalui loket di Bank BNI cabang ITS, Autodebet, dan pelayanan satu atap.
Sebenarnya, tambah pria yang berkaca mata ini, pelayanan satu atap ini merupakan bentuk mempermudah registrasi bagi mahasiswa. Karena dalam pelaksanan nantinya mahasiswa tidak perlu "mondar-mandir" dari Bank ke BAAK, seperti harus fotocopy Ikoma atau bukti pembayaran SPP. Jadi dalam kesempatan itu juga proses pembayaran dan pengambilan FRS akan dilayani. "Tentunya, pelayanan satu atap ini akan mempermudah dan efisien bagi mahasiswa dalam melakukan pembayaran SPP," jelasnya lanjut.
Disamping itu, lanjutnya, hal ini akan mensikronisasi data pembayaran dari Bank BNI dan BAAK. Perlu diketahui, bahwa mahasiswa yang telah membayar SPP di Bank tidak selalu langsung menukarkan dengan FRS. Sehingga data dari Bank tak sesuai dengan data di BAAK. "Inilah yang mendasari kami menerapkan sistem ini," ungkap sosok yang berencana akan membuat peringatan terhadap mahasiswa yang akan terkena putus studi melalui informasi akademik setiap semester.
Kenapa pelayan ini dilaksanakan pada minggu terakhir? Hal ini semata-mata memang dikhususkan pada saat ramainya mahasiswa yang membayar SPP. Sebab kalau di awal pembayaran, biasanya hanya sedikit mahasiswa yang membayar bahkan terlihat sepi, dan dikhawatirkan malahan karyawan akan lebih banyak menggangurnya. "Meski demikian, pelayan autodebet atau langsung ke Bank akan tetap bisa dilakukan," tegasnya.
"Dan perlu juga disampaikan pelayanan ini hanya untuk mahasiswa S1 dan D3 saja. Sedangkan untuk mahasiswa S2 langsung di Bank," katanya saat ditemui di BAAK.
Sedangkan mengenai jumlah total pendaftar mahasiswa program sarjana (S-1) lintas jalur ekstensi ITS sampai berita ini ditulis sekitar 266 mahasiswa (Sumber BAAK). Ini terbagi menjadi beberapa Program Studi Teknik Mesin, Program Studi Teknik Elektro, Program Studi Teknik Kimia, Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Teknik Perkapalan,dan Program Studi Teknik Sistem Perkapalan.(rom/li)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi