Guru besar (baca ; Professor,red) ITS bertambah lagi. Jika beberapa hari yang lalu bertambah dua yakni, Prof. Dr. Ir Ontoseno Penangsang, MSc dan Prof. Dr. Ir.Soebagio, MSEE. Keduanya berasal dari jurusan yang sama, Teknik Elektro. Guru besar yang terakhir ialah Prof. Ir. Priyo Soeprobo, Msc, PhD. Uniknya Priyo, 43, merupakan guru besar termuda yang dimiliki ITS saat ini.
"Saya bersyukur saja. Walau sebenarnya saya tidak berambisi secepat ini, " terang Priyo yang berasal dari Teknik Sipil. Menurutnya, semua dosen di ITS memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya. "Hanya saja mungkin saya yang beruntung saat ini, " tandas Bapak tiga putri ini.
Dalam orasi ilmiahnya yang dibacakan kemarin(28/01), Priyo mengambil tema "Sistem Struktur Beton Pracetak". Sistem struktur beton pracetak merupakan sistem pembangunan yang lebih menekankan pada metode konstruksi para cetak. Sistem ini sudah lama berkembang namun baru populer secara ilmiah semenjak perang dunia kedua.
"Contoh paling gampang ialah Piramida di Mesir atau pun candi Borobudur. Semuanya itu kan masih bertahan sampai sekarang. Entah sudah berapa cuaca yang mereka lewati, " papar Pembantu Dekan I FTSP ini.
Dibanding metode lain, industri beton pra cetak lebih menguntungkan secara ekonomi. Seperti, kualitas produk baik dan waktu pembangunannya yang cepat. Hal ini dikarenakan material beton murah harganya, mudah pengerjaannya, dan tahan lama. "Hal ini menjadikan beton sangat populer di Indonesia, " terang Priyo.
Priyo Suprobo merupakan guru besar ke-26 ITS. Setahun ini ITS paling tidak berhasil mencetak tujuh guru besar. Hal ini merupakan sebuah loncatan besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Kita berharap semua dosen semakin termotivasi, " sambut Prof. Soegiono, Rektor ITS, saat memimpin sidang senat terbuka.
Senada dengan Prof. Soegiono, Prof. Dr. Ir. Heppy Ratna Santosa, juga menyambut dengan senang kemajuan yang dicapai ITS saat ini. "Kalau sekarang mungkin saatnya bagi semua dosen untuk berkarya lebih baik, " katanya di sela acara.
Acara pengukuhan Priyo Supobo sendiri tergolong mewah. Selain dihadiri oleh ribuan civitas akademika dan relasinya, acara ini juga didukung oleh peralatan multimedia dan video tayang layar lebar yang mendukung orasi ilmiahnya. Istimewanya, acara ini juga dihadiri Prof. Rahadi Ramelan.(ryo/rom)
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah