ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

PKL Turut Ramaikan Graha

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru atau SPMB kembali marak di kalangan masyarakat. Momen yang selalu menjadi agenda tahunan ini tidak hanya ramai di kalangan siswa dan guru SMU atau PTN dan PTS, tetapi juga pedagang asongan dan pedagang kaki lima (PKL).

Seperti yang kini terlihat di sekitar Graha. Sejak hari pertama pendaftaran SPMB Senin (21/6) lalu, telah banyak pedagang asongan dan PKL yang berebut pembeli. Ada yang berkeliling menawarkan barang dagangan mereka yang kebanyakan adalah buku-buku kumpulan soal dan berbagai alat tulis yang dibutuhkan untuk mengisi formulir maupun mengerjakan soal SPMB. Namun, tidak sedikit pula yang memilih untuk menetap dibawah pohon atau diparkiran menunggu pembeli datang menghampiri.

Mereka mengaku mendapat barang dagangannya dari seseorang. "Sebelum kesini, saya mampir dulu ke tempat orang yang punya barang-barang ini. Setelah agak siang, orangnya akan kesini untuk mengecek kalau mungkin ada yang perlu ditambah. Saya jualan ini hanya bondho sikil (modal kaki, red) karena tidak mengeluarkan uang sesenpun. Kalau ada yang laku ya saya setor, kalau tidak ya barangnya dikembalikannya sama yang punya" tutur Ratmi polos.

Wanita yang biasanya berjualan nasi ini mengaku belum pernah berjualan selain makanan. "Ini adalah pertama kalinya menjual selain makanan, setelah beberapa waktu lalu ada yang menawari," aku Ratmi.

Pernyataan berbeda diungkapkan oleh Karti. Wanita yang juga punya warung nasi ini mendapatkan buku kumpulan soal dari beberapa mahasiswa yang biasa makan di warungnya. "Mereka menitipkan buku-buku yang dulu mereka gunakan saat akan tes dan sekarang bukunya sudah nganggur ndak dipakai lagi," kata Karti.

Dalam tiga hari ini, penghasilan yang mereka dapatkan mencapai 20 ribu. "Ya lumayanlah. Sejak Senin kemarin sudah terkumpul 22 ribu," ujar Karti.

Sementara itu, PKL yang ikut-ikutan mangkal disekitar Graha pun turut menuai rejeki. Mereka rata-rata berjualan minuman dan makanan kecil. "Acara-acara seperti ini kan jarang sekali, jadi dimanfaatkan. Apalagi cuacanya mulai panas, kalau jualan minuman dingin kan pasti laku," tutur Parman.

Penjual es degan yang biasa mangkal di Jl. Manyar ini mengaku, selama tiga hari ikut mangkal di sekitar Graha telah mendapatkan keuntungan rata-rata mencapai 40 ribu setiap harinya. "Kalau nanti pendaftarannya sudah selesai ya kembali ke Jl. Manyar lagi," katanya sembari tertawa.(sep/Lin)

Berita Terkait