Pelatihan PLC (Programmable Logic Controllor) yang diadakan komunitas Lab. Workshop Instrumentasi dibagi dalam dua tahap yaitu PLC Siemens dan PLC Allen Bradley. Kegiatan ini dibatasi hanya dua puluh orang untuk tiap gelombangnya termasuk limabelas orang dari ITS. Bertempat di ruang E.201, para peserta dibekali dengan aplikasi program PLC.

Target utama peserta sebenarnya dari mahasiswa yang akan lulus dan wisudawan. "Anak-anak yang TA banyak yang menggunakan PLC," ujar Wendy, assisten trainer. Apalagi industri besar membutuhkan program ini untuk aplikasi di lapangan. Ia kemudian menjelaskan dirinya pernah mengadakan training PLC di Paiton. "Kemarin kami diundang untuk melatih aplikasi PLC pada 41 karyawan di sana," ungkap mahasiswa D3 Intrumentasi ini menambahkan. Manager HRD Paiton meminta mereka mengajari aplikasi. Contohnya ketika terjadi trouble pada mesin.

Workshop yang diadakan selama dua hari ini melewati dua gelombang. Pertama berupa pelatihan PLC Siemens. "Siemens itu nama alat pembuat kue otomatis," jelas Wendy. Alat pembuat kue ini merupakan salah satu aplikasi dari PLC sebagai pengontrolnya. "Kita hanya memasukkan bahan, PLC-lah yang mengatur prosentasenya," tegasnya melanjutkan. Alat ini merupakan hasil TA dari kakak kelasnya. Jadi dapat membuat kue yang bisa langsung dimakan karena memang dilengkapi dengan oven kecil.

Untuk gelombang kedua yaitu PLC Allen Bradley. "Alat ini berupa pengepres tutup gelas air minum," tandas mahasiswa angkatan 2002 ini. Sehingga secara otomatis mesin akan memotong plastik penutup setelah direkatkan ke gelas.

Dalam PLC ini, peserta memang diajari aplikasi ke plan. "Mereka langsung mencoba programmya," lanjut Wendy. Untuk itu, ia memperbolehkan mereka datang dan bertanya sewaktu-waktu karena pemahaman perlu tahap-tahap dan kesabaran. "Silahkan datang ke lab.Workshop kami," kata Wendy mengakhiri. (th@/rin)