ITS News

Sabtu, 21 Desember 2024
15 Maret 2005, 12:03

Prof. Dr. Muhammad Nur ; Pendidikan perlu standarisasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selama ini pendidikan di Indonesia tidak memiliki suatu standar pendidikan nasional. Padahal, di negara yang sudah maju hal itu merupakan bagaian terpenting, dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya saja, Amerika yang memiliki berbagai standar pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.

Permasalahan inilah, yang dibahas oleh Prof. Dr. Muhammad Nur, Pakar pendidikan IPA dari UNESA, sebenarnya standar itu dikembangkan berdasarkan atas lima asumsi, yaitu : Visi pendidikan IPA yang dideskripsikan dalam standar tersebut perlu dilakukan perubahan, sebagian siswa dipengaruhi oleh bagaimana mereka diajar, persepsi guru tentang materi IPA dianggap suatu mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari, pemahaman siswa secar aktif dikonstruktif melalui proses individual dan social, dan tindakan-tindakan guru juga dipengaruhi oleh hubungan dengan siswa."Lima hal inilah, yang menjadi acuan agar untuk masa kedepannya Indonesia memiliki standar pendidikan,"katanya saat menjadi pembicara utama dalam seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya kemarin rabu (25/4).

Untuk mencapai hal itu, lanjutnya, perlu diterapkan Contextual teaching and Learning atau CTL, yang merupakan konsepsi pembantu guru dalam mengkaitkan konten mata pelajaran, dengan situasi dunia nyata. Dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan, serta penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja,"itulah salah satu dari dua definisi mengenai konsep dari beberapa ide inovatif CTL," kata doktor lulusan UPI Bandung ini.

Dan strategi dari CTL itu sendiri, tambahnya, menekankan pada pemcahan masalah, menyadari kebutuhan akan pengajaran dan pembelajaran dalam berbagai konteks, menjadikan pelajar mandiri, mengkaitakan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda, mendorong siswa untuk belajar dari sesame teman dan belajar bersama, serta menerapkan nilai autentik, "Strategi inilah diterapakan dalam CTL,"terangnya singkat.

Disamping itu, dalam seminar ini juga ada pembicara utama lainnya, Prof. Dr. Barmawi dari ITB. Beliau mengetengahkan penelitian terbaru tentang Fisika Material Elektronik (FISMATEL) dengan MOCVD (Material Organic Chemical Vapor Deposision). Peralatan dari salah satu aplikasi fisika di bidang teknik vakum, untuk pembuatan suatu material khusus. Misalnya superkonduktor suhu tinggi (SKST), meski dengan bantuan MOCVD dan PMOCVD.

Sedangkan proses penumbuhan GaN (Galium Nitrida) yang berguna untuk pembuatan LED ataupun semikonduktor magnetic juga merupakan salah satu aplikasi MOCVD yang sedang beliau teliti di ITB."Penelitian tersebut membutuhkan alat-alat yang cukup mahal dan biaya yang besar" tuturnya kalem.(rom/m1)

Berita Terkait