Setelah berhenti beraktivitas lebih dari 6 tahun, radio KOPMA kembali menunjukkan gregetnya. Dengan mengadakan 'Workshop dan Pelatihan Penyiaran Dasar Radio KOPMA Dr.Angka ITS' pada Sabtu dan Minggu (09-10/08).Para anggota serta pengurus yang tergabung dalam kru KDA Radio tampaknya ingin membangun kembali kejayaan yang pernah ada.
"Sekitar tahun 1997 KOPMA pernah memiliki radio. Meskipun bertahan hanya sebentar, tetapi dulu mempunyai pemancar beradius 8 m," ujar Maya, ketua penyelenggaranya.
"Pada dasarnya kita (kru KDA Radio, red) ingin membangkitkan lagi radio KOPMA yang dulu pernah ada. Kalau memang nanti ada pengembangan, ya kita lihat saja nanti. Saat ini konsentrasi kita pada terbentuknya radio, itu saja," tambahnya.
Tarnyata, berulangkali diakui oleh Maya bahwasanya upaya untuk membangun kembali radio KOPMA telah ditempuh. Namun kendala yang paling utama dihadapi adalah masalah alat. "Waktu 1997 dulu sempat siaran sebentar. Kemudian vakum karena alat yang digunakan rusak. Lalu, akhir tahun kemarin, kita juga sudah berupaya untuk menghidupkan lagi. Tetapi kendala alat rusak kembali muncul," tambah gadis berambut sebahu ini.
Memang, meskipun hanya disiarkan di lingkungan kantin saja tetapi nampaknya antusias anggota KOPMA sangat tinggi. "Kami melakukan rekruitmen sudah sejak akhir tahun yang lalu. Tetapi karena kendala alat rusak maka tidak heran jika kemudian banyak anggota yang mengundurkan diri. Lalu kami melakukan rekruitmen lagi pada bulan Mei kemarin. Dan setelah proses seleksi, didapatkan 12 kru KDA radio," jelasnya.
Pelatihan yang dilaksanakan tidak sekedar pelatihan biasa, karena menghadirkan banyak praktisi dari kalangan radio di Surabaya. "Ya, kami bersyukur mereka (pembicara, red) bisa banyak membantu kami. Sebelumnya kami pernah mengadakan pelatihan dasar. Tetapi pelatihannya jauh dari yang diadakan sekarang, karena pembicara yang dulu dihadirkan tidak serame sekarang. Pelatihan yang dulu juga dilakukan satu hari, sedangkan untuk yang saat ini dilaksanakan 2 hari," papar Maya.
Di akhir pelatihan, para peserta dibentuk grup dan diminta membuat suatu format acara radio. Kemudian masing-masing membawakan acaranya dan direkam untuk dievaluasi bersama. "Sengaja kami minta pembicara untuk mendampingi kami dalam membuat suatu format acara sekaligus proses siarannya. Supaya nantinya jika kami siaran betulan, kami sudah siap dengan segala persiapa. Dan kami harapkan paltihan ini bisa teman-teman terapkan dalam nanti ketika siaran di KDA Radio," harapnya. (IwY/rom)
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung penggunaan kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV) di Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen telah memicu
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Kampus ITS, Opini — Dengan kemajuan teknologi di era modern ini, media sosial kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan