ITS News

Kamis, 14 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

RASUL TRANSFER ILMU SAAT SHOLAT MALAM

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kaderisasi dalam Islam sebenarnya merupakan sitem kaderisasi yang sangat baik. Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Saifuddin Nawawi dalam acara Bedah Buku " Sistem Kaderisasi dalam Sirah Nabi" di Masjid Manarul Ilmi ITS, Selasa (4/12). Buku karya Syaikh Munir Al Ghadban tersebut diulas secara rinci dalam acara yang digelar oleh Kelompok Studi Islam Al Fikri D3 Fakultas Teknologi Industri ITS.

"Salah satu bukti bahwa sistem kaderisasi Islam baik adalah keberhasilan Nabi Muhammad SAW selama memimpin umat tidak ada konflik intern yang serius. Ini luar biasa," jelas pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah ini. Ditambahkannya, saat ini prestasi Rasulullah itusangat sulit dicapai oleh para pemimpin dunia.

Keberhasilan Rasulullah itu tidak lepas dari cara beliau mentransfer ilmunya kepada para sahabatnya. Salah satu caranya dengan sholat malam. " Saat sholat malam itulah beliau mentransfer ilmunya. Suasana yang tenang dan sangat hening akan memudahkan sahabat menerima dan mencerna ilmu yang diberikan. Malam hari lebih optimal," paparnya dihadapan sekitar 50 mahasiswa D3 FTI-ITS. Metode transfer ilmu di tengah malam ini akhirnya banyak ditiru oleh orang-orang diluar Islam. Salah satu contohnya ialah kebiasaan dukun-dukun yang memberikan ilmu pada muridnya ditengah malam. " Dukun-dukun itu menganggap bahwa malam hari yang sunyi akan memudahkan ilmunya masuk ke otak para muridnya," kata laki-laki yang saat itu mengenakan kemeja batik ini.

Kesuksesan Rasul memimpin Islam, selain menerapkan cara diatas, juga menerapkan kaderisasi yang terus-menerus. "Terus menerus disini artinya seumur hidup orang itu. Kaderisasi tidak cukup hanya dengan 2 kali seminggu atau 3 hari di hotel maupun seminggu di Batu (salah satu tempat wisata-red) misalnya.

Dikatakan lebih lanjut, salah satu contohnya adalah banyak orang yang kurang paham betul makna jihad yang akhir-akhir ini ramai dibahas. Menurutnya Rasul mengajarkan jika teraniaya diizinkan untuk menyerang. " Tapi bukan berarti langsung menyerang, diizinkan bukan diperintahkan. Daripada membalas lebih baik memaafkan dan jangan lebih mengedepankan emosi dan nafsu. Ini yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW," tegasnya di ruang utama Masjid Manarul 'Ilmi-ITS. Acara ini berakhir pukul 17.15 setelah berlangsung selama 2 jam.(har/rif)

Berita Terkait