Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia ke-56 saat ini diwarnai dengan moment yang sangat penting. Salah satunya, Sidang Istimewa yang telah berlangsung tanpa terjadi kerusuhan. Ditambah lagi proses pergantian pimpinan nasional berjalan secara demokrasi. Serta kondisi Indonesia yang masih diselimuti oleh berbagai krisis berkepanjangan.

Inilah yang kemudian membuat upacara yang digelar dilapangan depan perpustakaan tampak khidmat. Meskipun cuaca mulai panas seiring dengan naiknya matahari. Ditambah lagi saat bendera merah putih dikibarkan di bumi ITS dan lagu Indonesia raya dengan serta mertanya mengiringi. Maka seakan terasa betapa besarnya jasa-jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Mereka rela mengorbankan segala harta bendanya hanya demi sebuah kemerdekan. Kenangan masa lalu ini yang kemudian menjadikan suasana upacara juga dipenuhi dengan rasa syukur atas anugerah besar.

Tak pelak, jika kegiatan upacara kemerdekaan kali ini mengambil tema "Suksesnya reformasi bergantung kepada persatuan dan kesatuan bangsa". Tema ini diambil berkaitan dengan persatuan dan kesatuan Indonesia kini mengalami cobaan berat. Dengan adanya berbagai ganguan baik dari dalam negeri maupun dalam negeri yang berkeinginan untuk menceraiberaikan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh, Prof. Ir Soegiono, Rektor ITS yang menjadi inspektur upacara pada hari kemerdekaan.

Disamping itu, beliau juga mempunyai harapan, agar dengan HUT RI ke-56 semangat kebersaman dari seluruh civitas akademika dapat terwujud. Karena ITS sebagai institusi pendidikan tidaklah mempunyai kewenangan membuat policy. Jadi dengan semangat inilah diharapkan ITS dapat menjadi institusi yang benar-benar memberikan peranan yang cukup berarti bagi bangsa dan masyarakat. "Kebersamaan semua elemen yang ada didalamnya yang dapat meningkatakan partisipasi dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur," jelasnya saat ditemui ITS Online setelah selesai upacara.(rom)