ITS News

Minggu, 22 Desember 2024
15 Maret 2005, 12:03

Rektor PTN Se-Jatim Tolak Kampanye di Kampus

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rabu, 26 Mar 2003
Rektor PTN Se-Jatim Tolak Kampanye di Kampus

SURABAYA – Rektor dan Pembantu Rektor PTN se-Jatim, kemarin bertemu di aula lantai 3 Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Mereka melakukan konsolidasi untuk menghadapi pertemuan Rektor PTN se-Indonesia dengan Mendiknas Prof Malik Fajar, di Hotel Natour Garuda Jogjakarta, besok.

Delapan pimpinan PTN hadir dalam pertemuan tersebut. Yaitu, Unesa, ITS, Unair, IAIN Sunan Ampel, Unibraw, Unej, UM dan Unjoyo. Semua pimpinan PTN. mulai rektor, pembantu rektor I, pembantu rektor II, pembantu rektor III dan pembantu rektor IV, terlihat hadir.

Pimpinan rapat Prof Dr dr Med Puruhito menjelaskan, ada tiga hal yang disikapi dalam pertemuan tersebut. Antara lain, soal kampanye di kampus. Wacana yang berkembang di forum, hampir seluruh peserta menolak kampus dijadikan tempat kampanye kampanye.

Alasannya, mengacu pada UU politik pasal 74 ayat D yang menyatakan bahwa pelaksanaan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas pemerintah dan pendidikan. "Walaupun dalam penjelasan PT dikecualikan atas izin pimpinan," jelasnya

Rektor Unesa Prof Dr H Haris Supratno menimpali, sebenarnya dari aspek demokratisasi, kampanye di kampus cukup positif. Tapi sisi negatif lainnya lebih banyak. Waktu delapan hari kampanye terbuka tidak cukup buat PT melayani semua partai. "Banyak mudharat daripada manfaatnya," ujarnya.

Salah satu PTN, yakni Universitas Jember menyatakan menerima kampanye di kampus. Rektor Unej Prof Dr Kabul Santoso mengatakan, di Unej ada fasilitas demokratic corner. "Saya waktu mau jadi rektor kampanye di sana," ujarnya.

Meski belum menjadi statemen resmi, karena masing-masing PTN harus rapat Senat Universitas terlebih dahulu, namun untuk pertemuan nasional di Jogja nanti, delapan rektor PTN se-Jatim sepakat membawa wacana penolakan ini kepada Mendiknas. "Kita ingin tahu sikap Mendiknas yang sebenarnya," imbuh Haris.

Selain menyikapi kampanye kampus, para rektor juga sepakat melakukan Resourcing PTN. Bentuk kerjasama ini salah satunya pertukaran dosen antar PTN di Jatim tanpa institusion fee. Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), mahasiswa sebuah PTN bisa mengambil mata kuliah di PTN lain. "Nilai dan SKS mahasiswa tersebut tetap diakui," papar Haris.

Kerjasama sumber daya yang lain, dalam hal penggunaan sarana prasarana kampus, antar PTN sepakat untuk saling menggunakan. "Kalau Univeritas Trunijoyo misalnya butuh lab kedokteran, bisa pakai milik Unair," ungkapnya.

Maslaah SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru) juga dibahas khusus dalam pertemuan tersebut. Perubahan materi soal akibat perubahan UAN akan ditindaklanjuti oleh perwakilan masing-masing PTN yang masuk dalam panitia SPMB.

Beberapa agenda tambahan juga dibahas yakni soal penyikapan penyerangan BEM se-Jatim oleh BMI di Malang dan penyerangan AS ke Irak.(tom)

Berita Terkait