ITS News

Selasa, 03 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

Seberapakah Pengaruh Kurikulum Baru ?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ITS menetapkan agar setiap lima tahun sekali diadakan evaluasi terhadap kurikulum pendidikan telah digunakan sebelumnya. Selain untuk peningkatan kualitas pendidikan, pergantian kurikulum setiap lima tahun sekali terlebih diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan ITS.

Dalam beberapa kali acara pertemuan semacam temu alumni atau seminar-seminar di ITS yang mengundang alumni, masyarakat serta perwakilan dari perusahaan atau instansi terkait (sebagai user lulusan ITS, red), sering terdengar keluhan-keluhan terhadap lulusan ITS. Sebagian besar mereka mengatakan lulusan ITS kebanyakan tidak menguasai disiplin ilmu yang mereka tekuni selama di bangku kuliah. Keluhan itu masih belum cukup ketika image masyarakat terhadap mahasiswa ITS sangat kuat dengan mengatakan mahasiswa yang lulus dalam waktu 4 tahun sangat sedikit atau dengan kata lain kebanyakan mahasiswa ITS selalu molor dalam menyelesaikan studinya di ITS.

Menanggapi keluhan tersebut, ITS menetapkan beberapa kebijakan diantaranya adalah dengan mengevaluasi kurikulum pendidikan di setiap jurusan setiap lima tahun sekali. Dalam ekivalensi tersebut, beberapa mata kuliah ada yang dirubah jumlah SKS-nya bisa menjadi lebih besar ataupun lebih kecil, ada pula mata kuliah yang di merger dengan mata kuliah yang lain sehingga dua atau tiga mata kuliah pada kurikulum lama menjadi satu mata kuliah pada kurikulum baru. Bahkan ada pula mata kuliah yang dihilangkan dan diganti dengan mata kuliah yang sekiranya lebih dibutuhkan lulusan dan user. Dengan melakukan perubahan tersebut, terutama pada perubahan SKS yang menjadi lebih besar dari sebelumnya dan merger pada beberapa mata kuliah, diharapkan mahasiswa tidak terlalu banyak mengambil kuliah setiap semesternya dan punya waktu lebih banyak untuk belajar.

Sekilas tampak bahwa perubahan kurikulum semacam itu akan membawa dampak yang jauh lebih baik bagi mahasiswa. Mahasiswa bisa lulus tepat waktu dan mampu menguasai disiplin ilmu yang dipelajari selama kuliah karena mereka punya banyak waktu untuk belajar. Namun, permasalahan yang turut menyertai masalah mahasiswa dan lulusan ITS yang kerap menjadi keluhan masyarakat tidak hanya pada kurikulum pendidikannya. Tetapi juga tida terlepas dari metode pengajaran yang diterapkan dan pada pengajar (dosen) yang berperan.

Dibeberapa jurusan masih sering terdengar keluhan dari mahasiswa tentang metode pengajaran dan sistem penilaian yang diterapkan terkadang tidak adil dan merugikan salah satu pihak. Bahkan lebih dari itu, ketika ada salah satu mata kuliah yang membutuhkan bimbingan dosen yang telah ditunjuk (bukan tugas akhir, red) yang mengharuskan untuk sering bertemu dan berkonsultasi dengan dosen, sementara sang dosen sibuk dengan urusan pribadinya. Alhasil, mata kuliah tersebut tidak selesai dalam satu semester dan harus diulang lagi pada semester selanjutnya. Semakin seringnya mengulang mata kuliah tentunya akan memperpanjang waktu studi di ITS.

Itu adalah salah satu contoh dari sekian banyak kejadian yang kurang mendapat perhatian. Masih banyak lagi contoh kejadian yang juga sangat berpengaruh pada lamanya studi dan kualitas lulusan ITS. Pemilihan asisten praktikum yang terkadang tidak fair dan tidak sesuai prosedur yang telah ditetapkan juga mempengaruhi terhadap hasil praktikum dan pemahaman mahasiswa, bahkan seringkali malah menyulitkan mahasiswa sebagai praktikan.

Perubahan kurikulum setiap lima tahun sekali hanyalah satu dari sekian upaya memperbaiki kualitas lulusan ITS dan merubah image masyarakat. Evaluasi terhadap kurikulum pendidikan tidak akan membawa hasil optimal jika tidak didukung dengan metode pengajaran yang sesuai dan pengajar yang bertanggung jawab atas anak didiknya.

Septia Hardy S.
Jurnalis ITS Online

Berita Terkait