ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Maret 2005, 12:03

SG II, LaFTiFa Bahas Juru Bicara Tuhan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menarik, itulah yang terbesit saat mengikuti stadium general (SG) kedua dengan tema "Juru Bicara Tuhan = Agama dan Sains", acara ini digelar Laboratorium Fisika Teori dan filsafat Alam (LaFTIFa) ITS kemarin, (14/10), di gedung rektorat lantai tiga. Betapa tidak, sebagai pembicara dalam acara, Agus Purwanto, DSc bisa dibilang berhasil memikat peserta yang tidak kurang dari 50 orang. Ia menjelaskan secara gamblang tema bahasan melalui berbagai pendekatan bidang ilmu.

"Sebenarnya sejak baru lahir, mbrojol, kita telah dikenalkan secara tidak langsung oleh ibu kita dengan dunia gaib," kata Agus di awal pembicaraan. "Coba saja ingat, saat di nina bobokan ibu kita. ada kalimat, kalau tidak bobo digondol wewe," lanjutnya disambut ‘ger’ dan senyum kecut peserta. Menurutnya hal itu menunjukkan bahwa manusia telah menyadari akan adanya dunia lain sejak dahulu, termasuk adanya kuasa yang mengatur diluar kemampuan manusia yaitu Tuhan.

Direktur LaFTiFa ini juga menjelaskan mengapa topik yang diangkat adalah juru bicara Tuhan. Ia mengungkapkan bahwa dalam kehidupan, Manusia memiliki dua hubungan, yaitu hubungan vertikal dengan Tuhan, dan hubungan horisontal dengan alam. Hubungan vertikal sendiri antara manusia dengan Sang penciptanya yang sifatnya Ghaib, dihubungkan dengan Agama. Sedangkan manusia dengan alam dihubungkan dengan sains. Tuhan diyakini manusia sebagai pencipta manusia dan juga alam semesta.

Namun, Agama dan Sains sendiri dalam perjalanan waktu tidak dapat saling beriringan. Ada kalanya menjadi kawan, lawan atau bahkan seperti orang asing yang tidak saling kenal. "Lihat saja sejarah peristiwa pengadilan galileo, hanya karena ia kukuh dengan teori heliosentris-nya dan bertentangan dengan gereja, ia dihukum," ungkap Agus. "Maka, antara Agama dan sains sendiri juga ada kalanya terjadi konflik, Independensi, dialog dan Integrasi," tambah dosen Fisika ini mantap.

Masih dalam kesempatannya, Agus lebih memfokuskan pembicaraan pada Astronomi dan penciptaan alam semesta. Berbagai teori fisikawan dunia tentang proses terbentuknya semesta di ungkap olehnya, tentunya juga dihubungkan dengan ilmu lain seperti Teologi.

Ketertarikan peserta terlihat saat sesi tanya jawab digelar. Seperti Zakia dari Teknik Kelautan yang mempertanyakan apakah keberadaan dunia lain telah dikaji serius pada dunia sains atau telah ada teori yang pasti mengenai dunia lain. Lulusan S3 Jepang dua tahun silam ini langsung menjawab "Belum,". Hal itu menurutnya karena tiga hal, pertama belum ada dana untuk meneliti secara serius. Lalu akan merebut lahan orang lain (paranormal, red). Ketiga, apabila dilakukan merupakan tindakan spekulatif karena relatif belum jelas apa yang ada didalamnya, tidak rasional. "namun secara teori, fisika telah mengakui adanya dunia lain. Dinamakan dimensi ekstra," tambahnya.

Bukan yang Pertama dan Akan Rutin

Stadium general (SG) yang digelar LaFTiFa ternyata bukanlah yang pertama kalinya. "Tahun lalu kita sudah mengadakan acara serupa, namun karena tempatnya di teater jadi terkesan hanya lokal jurusan saja, sedangkan tahun ajaran ini acara kita dapat dukungan penuh dari rektorat dan menjadi acara rutin tiap bulan," ungkap Agus Purwanto, DSc kepada ITS Online seusai acara. Total SG yang akan dihelat adalah delapan kali pertemuan dan semuanya memiliki topik bahasan yang berbeda.

Mengenai tujuan diadakannya SG ini sendiri diungkapkan Direktur LaFTiFa "Ingin membuka wawasan khususnya di ITS, bahwa ilmu yang kita pelajari tidak hanya berkutat materi saja tapi juga implikasi lain seperti teologi,". Ia juga menambahkan bahwa di ITS pembahasan seperti ini sangat kurang.

Sedangkan jadwal diselenggarakannya SG III dikatakan oleh Agus akan segera menyusul, hal itu dikarenakan bulan depan dekat dengan perayaan Idul Fitri dan akan perlu banyak pertimbangan untuk mengadakan acara pada saat itu.(asa/ryo)

Berita Terkait