Apabila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya, meski jalan yang akan kalian tempuh terjal dan berliku. Dan apabila sayap-sayapnya merengkuhmu, pasrahlah serta menyerahlah, meskipun pedang yang tersembunyi di balik sayap itu akan melukaimu. Dan jika ia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara memporak porandakan pertamanan.
Maksud yang ingin disampaikan dalam film Bintang Jatuh sesuai dengan tulisan Kahlil Gibran, Sang Nabi/Taman sang Nabi/ Suara sang Guru, di atas. Akan tetapi format penyampaian inilah yang membuat menarik film tersebut untuk disimak.
Film ini berkisah tentang seorang pemuda yang mencoba mencari cewek di dalam mimpinya. Walaupun ia sudah "jadian" dengan cewek yang memang menjadi idola di kampus, tetapi hal itu tidak memuaskan hatinya. Maka mulailah ia mencari siapa sebenarnya cewek yang pernah ia temui di dalam mimpi. Dengan segenap usaha ia mencarinya, hingga akhirnya ia menemukannya. Ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah teman dekatnya sendiri, yang diperankan Dian Sastro.
Sebenarnya ide ceritanya sangat sederhana, namun pengemasan dan didukung akting cemerlang Dian Sastro menjadikan film ini menarik untuk diikuti sampai selesai, walaupun harus rela diguyur hujan. (yud/li)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi