Impian masuk PTN dan kuliah merupakan impian yang manis bagi setiap kawula muda di Indonesia. Tapi impian indah itu bisa saja runyam jadinya jika dalam proses
"mengarungi" kuliah tidak direncanakan secara baik.
Seperti yang diketahui, bahwa biaya kuliah yang amat mahal lebih-lebih jika kuliah di PTS. Itu belum menjamin kuliah menjadikan lancar atau tidaknya kuliah. Apalagi dalam menempuh studi, otak tidak begitu encer.Serta masalah dengan pacar yang akan membuat kuliah jadi runyam. Ibarat orang sudah jatuh tertimpa tangga pula. Lulus tertinggal, IPK rendah, dan cari kerja jadi sulit.
Agar semua hal terakhir tersebut tidak menimpa mahasiswa ITS. Daniel M.Rosyid,PhD, pembantu rektor IV mencoba memberikan pemecahan yang mudah. Pemecahan yang berawal dari studi kasus lapangan tersebut telah dituangkan dalam sebuah buku yang diberi judul 'Sukses Kuliah di Perguruan Tinggi: Siapa Takut?' kemarin Selasa (12/11) dihadapan hanya sekitar 50 orang mahasiswa. Daniel, sapaan akrab Daniel M. Rosyid mencoba membedah buku tersebut.
Dalam buku itu, Daniel berujar bahwa jadikan kuliah layaknya sebuah proyek pribadi sehingga ada keniatan dari kita untuk menyelesaikannya. Proyek belajar ini didekati dengan teknik Ziel Orientierte Projekt Plannung(ZOPP).
Dengan teknik ZOPP ini, mahasiswa dilatih untuk analisis masalah, analisis tujuan, analisis peran,analisis alternatif dan pada akhirnya menyusun Matriks rencana kuliah. "Tiap mahasiswa akan memiliki matriks rencana kuliah yang berbeda!" ujarnya yang juga alumnus University of New Castle Upon Tyne Inggris ini. Keberagaman itu timbul akibat kondisi ekonomi dan sosial,interaksi kelas sosial, aspirasi dan lingkungan belajar di kampus yang berbeda-beda tiap mahasiswa.
Selain itu ada faktor-faktor psikologis lain yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan proyek belajar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan pengelolaan proyek ini. Yang terpenting adalah niat yang tinggi dan konsistensi sikap kita.
Selain membantu kita sukses kuliah teknik pendekatan royek belajar ZOPP ini rasionalitas dan mental kita akan jauh lebih dewasa dan matang tahan terhadap segala cobaan hidup. Contoh nyatanya yaitu jika diputus pacar maka IPK tidak akan turun dan prestasi stabil karena kematangan berpikir kita. Selain itu kita juga di didik untuk mandiri lepas akan"bayang-bayang" dari "beasiswa" orang tua. Intinya teknik proyek belajar ala Daniel ini kan membuat kuliah lebih hidup(blh/rom)
Kampus ITS, ITS News — Beberapa tradisi budaya masyarakat Indonesia bisa terancam punah akibat adanya beban pembiayaan kegiatan yang lebih
Kampus ITS, ITS News — Tak henti-hentinya, tim riset Nogogeni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak prestasi dalam ajang
Kampus ITS, ITS News — Menjawab tantangan perkembangan teknologi komunikasi masa kini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan Program Studi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di