ITS News

Selasa, 19 November 2024
15 Maret 2005, 12:03

Suksesi HMTI. Nakhoda baru, apa bisa mengubah ?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ambisi Iswanto untuk menduduki posisi Ketua HMTI setahun ke depan, Jum’at (24/05) kemarin tercapai. Hal itu dapat dipastikan setelah hasil PEMILU HMTI diumumkan. Unggul telak 52 suara, Iswanto, mahasiswa angkatan 2000 berhasil menyingkirkan saingan utamanya, Aditya Kusuma.
PEMILU diselenggarakan dua hari dan berhasil menyerap aspirasi 66.4 % dari 455 suara. Memang, hasil ini cukup menggembirakan, mengingat kepedulian mahasiswa ITS akan organisasi kemahasiswaan masihlah rendah. "Saya rasa hasil ini belum maksimal, kami merasa kurang koordinasi," jelas Yudha, Panitia Suksesi. Menurutnya, jika panitia penyelenggara lebih siap, pemilih akan lebih dari 70 %. Walaupun begitu dibandingkan tahun sebelumnya dari segi pemilih terjadi peningkatan berarti.

Isu hangat yang diangkat dalam proses suksesi ialah keterbukaan organisasi. Sebelum suksesi hal ini sudah banyak dibicarakan. HMTI di masa akan datang diharapkan akan lebih terbuka. Bukan saja bagi semua golongan aktivis, namun juga bagi mahasiswa yang ‘study oriented’. Sudah banyak kepengurusan berganti dalam memegang kendali, namun kesan ekslusif masih saja melekat pada organisasi yang berdiri semenjak 1987 ini. "Saya tahu hal ini sulit tapi usaha ke arah itu harus dijalankan," ujar Aditya, kandidat nomor dua. Tidak berbeda dengan Aditya, Iswanto menjadikan keterbukaan organisasi sebagai visi utamanya. "Saya akan memberikan yang terbaik bagi HMTI walaupun mungkin hasilnya tidak sebaik harapan, " ujarnya mempromosikan.

Berbeda dengan kandidat lainnya, Tito, mahasiswa angkatan ’98, mengangkat isu integralistik. Dia berharap di masa akan datang akan ada kesatuan antar komponen dalam jurusan teknik industri, seperti dosen, mahasiswa, karyawan, dan lainnya. Dari kesatuan ini diharapkan akan memajukan teknik industri, yang dengan sendirinya membawa keuntungan pada mahasiswa itu sendiri.

Kemenangan Iswanto ini bukanlah hal yang mengejutkan. Dengan bermodalkan kharismanya, pria perokok dan penembang ini berhasil unggul semenjak hari pertama PEMILU. Iswanto memiliki dukungan suara dari angkatan 2000 dan 2001. "Hasilnya akan sama entah Iswanto ataupun Adit yang menang. Pribadi mereka nggak jauh beda kok," ungkap David, pendukung Aditya saat menyaksikan kemenangan Iswanto. (ryo/li)

Berita Terkait