Pada umumnya sebuah jembatan berfungsi menghubungkan dua daratan yang terpisah oleh perairan,seperti sungai. Namun,bagaimana jika sebuah jembatan dibangun untuk menghubungkan dua buah pulau yang terpisah oleh selat berjarak lebih dari lima kilo meter? tentunya akan timbul kesulitan tersendiri baik secara teknik maupun pendanaan.
Pembangunan jembatan yang lebih panjang memang selalu menjadi tantangan bagi para insinyur sejak dulu. Tidak hanya semata-mata bertujuan untuk memecahkan rekor, namun lebih pada manfaat pemenuhan kebutuhan masyarakat dan juga untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tetapi, ada beberap hal menjadi perhatian utama dalam setiap kasus pembangunan jembatan dengan batang yang panjang adalah mengurangi pengaruh angin yang kuat.
Dalam kuliah tamu Program Pasca Sarjana Teknik Sipil 2003 (08/05) mengambil tema: "Tantangan Dunia Konstruksi dalam Menghadapi Globalisasi". Di bagi menjadi dua topik bahasan, yang pertama "Manajemen Kualitas dalam Dunia Konstruksi" oleh Ir.Klemens Candra dari PT.Surveyor Indonesia. Sedangkan topik kedua membahas tentang "Prospektif Pembangunan Proyek Suramadu" oleh Ir.Musyafir Taufan,MMT dari Pimpro Jembatan Suramadu.
Menurut Taufan, rencana penggarapan jembatan Suramadu akan dimulai tahun ini dan berakhir tehun 2007 mendatang. "Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan rencana pentahapan pelaksanaan, pelaksanaan jembatan Suramadu direncanakan dimulai tahun 2003 dan diperkirakan selesai pertengahan tahun 2007. Persiapan pelaksanaan yang tengah dilakukan saat ini adalah: pembebasan tanah untuk jalan pendekat sisi Surabaya (4.380 km) dan Madura (11.500 km), proses prakualifikasi dan pelelangan dan persiapan pengujian terowongan angin untuk bentang utama," jelasnya.
Untuk pembangunan jembatan ini diperkirakan total biaya pembangunan konstruksi jembatan, jalan pendekat dan pembebasan tanah sekitar 2,8 Milyar. "Total biaya tersebut akan dipikul secara bersama oleh pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan PT Jasa Marga. Sebagai pelaksana proyek, ditunjuk PT.Dwipa Madura Pratama," papar Taufan.
Namun dalam penggarapannya, ditemui beberapa kendala, seperti yang diakui oleh Taufan, "Kendala utama dalam pekerjaan pemancangan ini adalah disebabkan karena kedalaman air yang sebagian besar sangat dangkal. Hal ini menyebabkan tidak dimungkinkan untuk menggunakan ponton sebagai landasan pelaksanaan pekerjaan pemancangan. Untuk itu diusulkan untuk menggunakan sistem Traveling Deck. Sistem ini direncanakan untuk menghindari pekerjaan di air,"terangnya
Selain sebagai sarana penghubung dua pulau, banyak juga harapan yang ingin dicapai setelah pembangunan jembatan sepanjang 5,4 kilometer ini. "Nantinya diharapkan jembatan Suramadu menjadi salah satu faktor penunjang dan katalisator industrialisasi yang akan mengarah pada unggulan kompratif, meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat,"
Disamping itu, jembatan ini diharapkan pula mampu mengacu perkembangan pulau madura serta mendorong tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat setempat sekaligus mengurangi masalah sosial. "Karenanya pada pangkal jembatan akan dibangun bisnis area dan juga rest area. Dan yang lebih utama, jembatan Suramadu diharapkan mampu merubah kebudayaan masyarakat Madura menjadi lebih baik,"tegasnya. (IwY/rom)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)