"Save our nation", itulah ungkapan yang disampaikan oleh Prof.Dr.Syafi'i Ma'arif dalam memandang problema yang melanda Indonesia sekarang ini. Ungkapan ini timbul dari pendapat dari beberapa tokoh dan pengamat yang mengatakan kalau kondisi Indonesia telah mendekati kehancuran.
Bisa dibayangkan, kalau hutang Indonesia sampai sekarang ini tidak diketahui jumlahnya secara pasti. Bahkan ada pakar ekonomi yang memprediksikan kalau hutang Indonesia itu akan lunas dalam kurun waktu 500 tahun dengan kondisi seperti saat ini. Di bidang hukum, pakar hukum Todung Mulya Lubis, mengaku hampir 50 persen pratisi hukum merupakan preman hukum."Ini merupakan prediksi dari beberapa pakar dalam memandang Indonesia masa depan," katanya
Dari sinilah, Guru besar budaya Universitas Yogyakarta ini, menuturkan kalau permasalahan yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini cukup rumit. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang teladan. "Ingarso sung tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri Handayani," ujarnya dalam mengutip peribahasa Jawa yang artinya seorang pemimpin diharapkan dapat menjadi contoh bawahannya.
Sebab lainnya, tambahnya, dalam budaya masyarakat masih ada "mentalitas dijajah". Sikap mental yang tidak mewakili dirinya sendiri. Oleh karenanya mental seperti ini perlu di tiadakan. Dan itu dimulai dari sendiri dan lingkungan disekitar kita. "Mental seperti ini perlu di hilangkan, khususnya dalam lingkungan pendidikan seperti ITS ini," katanya dalam seminar dan diskusi panel "Membangun budaya ITS : Jujur, Sopan, dan Taat Hukum" Kamis(22/11).
Dan kenyataan yang ada tersebut perlu penyelesaian dari berbagai pihak, khususnya ITS sebagai dunia pendidikan. Untuk itulah dunia pendidikan dituntut dapat "speak down" terhadap pemerintah. Karena selama ini mereka (kalangan akademis,red) lebih berkutat dalam permasalah di kampus. "Hal ini mungkin juga disebabkan oleh kurang seriusnya pemerintah dalam menangani pendidikan di negeri ini,"jelas ketua umum Muhamadiyah ini.
Pada kesempatan ini juga di hadir pembicara ;Prof.Ir.Soegiono (Rektor ITS), Ir. Yosep Priyotmo,M.Arc (dosen arsitektur ITS), Dra.Zubaidah (Kep.BAUK ITS), Ir. Bushari Nasution (mewakili alumni angkatan 60 – 70), Ir.Herwin (mewakili alumni angkatan 70 -80), Ir.Sentot Baskoro (mewakili alumni angkatan (80 -90), Ir.Ja'far Aminudin (mewakili alumni angkatan 90 – 00), dan Danar Surya.W (Presiden BEM-ITS).
Refleksi tersebut hendaknya menjadi renungan bagi kita semua dalam menatap Indonesia dalam mewujudkan suatu negara yang adil dan makmur.(rom/rif)
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)