ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
15 Maret 2005, 12:03

Tampil Di Graha ITS, Twilite Orchestra Memukau Surabaya.

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Konser Twilite Orchestra di Graha 10 November Jumat ini benar-benar meriah. Tampil bersama bintang terkanal Indonesia dan Paduan Suara Mahasiswa ITS , orchestra pimpinan Addie MS ini memukau para penonton yang terdiri atas mahasiswa dan masyarakat umum Surabaya dalam penampilannya selama 2 jam.

Konser ini sendiri adalah bagian tur Twilite ke kampus-kampus, dalam rangkaian Sampoerna Campus Symphony. Sebelum tampil di ITS Surabaya mereka juga telah tampil di UGM Yogyakarta dan ITB Bandung. Tentang alasannya memilih ketiga kota tersebut Addie mengungkapkan, "Kami memilih ketiga kota ini karena apresiasi musiknya sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari pada Jakarta. Tak heran banyak muncul bakat musik baru dari kota-kota ini. Dan target konser ini sendiri adalah untuk memasyarakatkan musik klasik kepada kalangan mahasiswa."

Twilite Orchestra memulai konser dengan membawakan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para hadirin pun dengan penuh rasa hormat berdiri ketika lagu itu dibawakan. Pada penampilan berikutnya Twilite membawakan beberapa karya klasik. Para penyanyi pengiring seperti Linda Sitinjak, Christopher Abimanyu, Baruna dan Rossa bergantian mendampingi penampilan Twilite.

Para pengunjung sangat antusias dalam even langka di Surabaya ini. Ruang utama Graha Sepuluh November dan balkon di lantai 2 dan 3 penuh terisi. Bahkan beberapa penonton yang datang terlambat harus rela menonton dengan berdiri. Meskipun diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, namun kebanyakan penunton adalah masyarakat umum Surabaya.

Twilite Orchestra tidak hanya membawakan karya klasik seperti kelompok orchestra lainnya. Dan mereka bisa tampil bersama Baruna dengan lagu rock sama baiknya saat tampil bersama Rossa, membawakan lagu hits Rossa "Tegar". Dalam berbagai penampilannya Twilite memang selalu mengkombinasikan karya klasik dengan pop, rock maupun daerah. "Untuk penampilan dikampus kami memang selalu membawakan 80 persen karya klasik dan 20 persen pop," jelas Addie MS seusai konser.

Ketika Chistopher Abimanyu yang penyanyi tenor dan Baruna, mantan vokalis Elpamas yang beraliran rock tampil bersama pun keduanya tampak saling melengkapi, meskipun menyanyi dengan gaya yang jauh berbeda. Penampilan Paduan Suara Mahasiswa ITS juga luar biasa. Meskipun masih muda mereka tanpa canggung mampu berkolaborasi dengan artis yang sudah terkenal. Tampil sekitar pukul 20.00, PSM ITS memukau penonton saat bersama Twilite Membawakan lagu Bangun Pemudi Pemuda.

Dan bukan hanya penampilan serius saja yang ada. Sebagai penyegar suasana, Twilite menampilkan kreativitasnya. Saat trio pemain trompet mereka tampil, ternyata hanya dua yang ada lalu pemain ketiga datang terburu–buru ingat lupa seragam tuxedo dan terompetnya. Kontan hal ini mengundang tawa penonton. Dan saat Addie MS tengah serius memimpin lagu, ketiga pemain trompet itu malah meniupkan trompetnya keras-keras ke arah Addie MS hingga nyaris jatuh. Sekali lagi para penonton tertawa.

Bukan itu saja bukti kreativitas Twilite. Biola dan Bass yang biasanya dimainkan dengan digesek, dalam salah satu sesi malam itu malah dimainkan seperti layaknya gitar, dengan dipetik. Sementara para pemain alat musik lainya malah bermain dengan pesawat kertas dibagian belakang. Namun tetap saja simfoni yang dihadirkan benar-benar indah.

Tentang hal ini Addie berkomentar, "Musik klasik biasanya identik dengan hal yang kaku, orthodox. Dibawakan oleh orang dengan tampang yang serius, mau begini tidak bisa mau begitu tidak bisa. Saya ingin menunjukkan bahwa musik klasik bisa dibawakan dengan cara yang menyenangkan. Memang musik klasiknya sendiri tidak bisa dibuat main main namun cara membawakannya bisa disesuaikan." Meskipun begitu, menurutnya saat tampil dengan penuh canda, kosentrasi yang tinggi tetap dibutuhkan. Ia menggambarkan seperti pemain akrobat, "Meski wajah pemain akrobat itu dibuat lucu namun ia tetap dalam konsentrasi tinggi karena lengah dalam hitungan detik saja bisa jatuh," jelasnya.

Tanggapan positif tentang konser ini keluar dari, Pembantu Rektor III ITS Ir Achmad Jazidie. Menurutnya even langka ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa ITS. "Acara seperti ini bisa memperhalus budi dan hati mahasiswa ITS sehingga kelak lulusan ITS bisa menjadi lulusan yang sempurna baik akal, hati maupuan budinya." Lebih lanjut Jazidie mangharapkan bisa bekerja sama lagi baik dengan Twilite maupun Sampoerna sebagai sponsor untuk menggelar acara serupa dimasa yang akan datang.

Tentang Graha sepuluh Nopember sendiri Addie memberikan pujiannya. "Ini merupakan gedung dengan akustik terbaik untuk penampilan Orchestra di Surabaya." Namun menurutnya ketika berbicara tentang akustik harus diperhatikan akustik untuk apa. "Akustik untuk trio pemain Jazz jelas berbeda dengan untuk orchestra. Untuk Orchestra diperlukan ruangan yang memiliki gema seperti Graha ini." terang suami artis Memes ini. (rif/bch)

Berita Terkait