Tak berbeda dengan anak sekolah dan mahasiswa, aparat pemerintah pun ternyata perlu juga dibina. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Karena itu, sekitar lima puluhan aparat pemkot Surabaya, mulai dari kelurahan hingga dinas-dinas kota berbondong-bondong ke ITS. Selama sebulan, mereka akan mengikuti Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Aparatur di ITS. Pelatihan itu pun secara resmi telah dibuka oleh Walikota Surabaya, Drs. Bambang DH. MPd.

Dalam sambutannya, Bambang sempat menyinggung tentang hal fisik paling pokok di Surabaya, yaitu saluran air. Menurutnya, saluran air di Surabaya tidak sesuai antara lebar dan kedalamannya. "Kadang lebarnya sudah cocok, tapi dalamnya belum," ujar Bambang. Tapi juga seringkali terjadi sebaliknya. Dalamnya sudah memenuhi standar tapi lebarnya tidak sesuai. Dan itu merupakan salah satu faktor mengapa Surabaya sering banjir di musim hujan.

Selain itu, Bambang juga mengutarakan kekagumannya pada pemeliharan lingkungan hidup di luar negeri. Di luar negeri, cara pemotongan ranting pohon pun benar-benar diperhatikan. "Hingga setiap pohon itu jadi bagus," ujar Walikota Surabaya ini. Karena itu, telah ada dua puluh orang dari Dinas Pertamanan yang melakukan studi banding ke Malaysia dan Singapura. Dengan studi banding itu, diharapkan mereka dapat belajar bagaimana cara kerja pemkot di sana dalam menangani kotanya.

Masih di tempat yang sama, Bambang mengungkapkan ada sepuluh orang kepala sekolah dari SMA se-Surabaya yang turut melakukan studi banding ke Malaysia dan Singapura. Setelah mengetahui keadaan di sana, mereka umumnya bersemangat untuk membangun sekolahnya. "Bahkan SMA 3 telah menawarkan diri menjadi pilot project sekolah unggulan," terang Bambang. Masterplan tentang pendidikan pun sedang disusun dan sepuluh persen dari anggaran direncanakan untuk pendidikan.

Pada pembukaan pelatihan itu, Bambang sempat menitipkan staf-stafnya kepada dosen-dosen di ITS. "Ya, tolong nanti dibimbing agar SDM Surabaya jadi lebih baik " pesan Bambang di akhir sambutannya. Selain Walikota, pembukaan pelatihan itu juga dihadiri oleh Pembantu Rektor (PR) II ITS, Ir. R. Sjarief Widjaja, Ph.D mewakili rektor ITS yang masih berada di Makassar, Dekan FTSP, Prof.Ir. Priyo Suprobo, MS,Ph.D dan Ir. Putu Rudi., MSc. (rin/ryo)