Setelah sempat bertemu dengan mantan presiden Atlantic Challnge, Lance Lee kita dibawanya menuju tempat tinggalnya yang sederhana. Selama di sana kita tinggal dengan Lance Lee dan Muriel.
Beberapa teman-teman masih ada yang mengalami ‘jetlack’ sehingga metabolisme tubuh mereka terganggu. Perbedaan waktu antara Indonesia dengan Maine adalah 11 jam dan matahari tenggelam pada pukul 21.00. Bisa dibayangkan jika pukul 17.00 suasana masih seperti jam 2 siang waktu indonesia.
Ini terjadi karena matahari bersinar lebih lama disana sebagai pengaruh musim panas. Anehnya beberapa dari kita merasa kedinginan dengan suhu di sini. Suhu udara di Rockland sekitar 19-21 derajat celcius. Cukup dingin memang.Tapi tidak dengan tim dari Inggris, mereka bilang udara di sini masih cukup panas. Wah,saya sampai heran bagaimana dinginnya, Inggris.
Suasana di Maine sendiri, saat itu sedang memperingati hari kemerdekaan Amerika yang jatuh pada tanggal 4 Juli, sehingga ketika berada di sana kita sempat diajak beberapa teman dari tim Maine (team tuan rumah,red) dan Dr.Philip Mckean beserta istri untuk melihat pawai kemerdekaan. Dr.Philip pernah tinggal di Indonesia selama 2 tahun pada tahun 1976-78 beliau pernah mengajar di jurusan sosial antropologi di Universitas Indonesia dan Universitas Udayana Bali.
Suasana kemerdekaan di Amerika begitu semarak iring-iringan parade mulai dari veteran tentara, Pemadam kebakaran beserta kendaraanya, miss Maine, drumband, pramuka, sampai paduan suara gereja setempat bahkan para politisi setempat menunjukan kebolehan mereka . Sementara malam harinya langit Maine diwarnai dengan pesta kembang api selama 1 jam nonstop.
Selama di Rockland banyak kegiatan yang kita lakukan dalam mengisi waktu kosong sambil menanti pertandingan tiba. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah pagi hari latihan fisik setiap pukul 6, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi dan stamina tubuh.
Setelah itu sarapan dan berangkat menuju dok untuk mengikuti latihan bersama dengan tim Maine. Entah, mengapa kami senang bermain dengan tim ini, mungkin menurut saya mereka cukup mengerti dan baik terhadap kita. Seharian berada di dok untuk berlatih. Dan kami kembali ke rumah setiap harinya pukul 7 malam. Kadang-kadang kita juga diminta untuk membantu tim lain untuk memperbaiki bagian kapal mereka. Rasanya senang bisa ikut membantu meperbaiki kapal mereka.
Akhirnya, pada hari Jumat jam 3 sore container yang membawa kapal Nusantara-Merdeka tiba di Rockland. Semua menyambutnya dengan suka cita dan rasa haru. Sepertinya ini masih sebuah mimpi panjang, namun harus diakui bahwa ini adalah kenyataan yang menyenangkan. (bersambung/rom)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan