Pendidikan fisika di Indonesia belum ideal. Metode pengajarannya masih belum menarik. Siswa hanya diberikan teori saja tanpa disertai dengan eksperimen. Akibatnya banyak siswa yang kurang suka dengan pelajaran fisika. Padahal banyak kejadian sehari-hari yang secara tidak langsung dengan ilmu pengetahuan tersebut. " Mengajar fisika sebenarnya mudah, sebab banyak kejadian sehari-hari yang masih erat hubungannya dengan fisika," Jelas Prof. Yohanes Surya Ph.D, Presiden APhO (Asian Phisic Olimpiad) ini.
Menurut, Yohanes ketika ditemui di Auditorium Pasca Sarjana ITS, Kamis (22/4), ia memberi contoh bagaimana konsep fisika yang rumit bisa dijelaskan dengan mudah lewat analogi dengan peristiwa sehari-hari. Misalnya, tentang pembiasan cahaya. "Bayangkan ada seorang sopir truk ketika mengemudi di jalan raya. Karena mengantuk ia keluar dari jalan dan masuk ke sawah. Pasti lintasan truk itu akan membelok sedikit karena kecepatannya di jalan raya berbeda dengan di sawah. Demikian juga dengan cahaya, ia membias karena perbedaan kecepatan di lensa dan udara, "jelasnya.
Pengajaran Fisika, tambahnya, juga dipengaruhi kualitas guru yang mengajar. Para guru harus lebih banyak mengiikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya. Salah satu caranya yakni dengan lebih banyak membaca buku. Karena buku tentang fisika baik untuk guru maupun siswa sudah banyak beredar.
"Saya berharap banyak buku-buku mengenai fisika ini akan membantu para guru untuk menghadapi para muridnya," terang tokoh Fisika Indonesia yang meraih gelar PhD dengan nilai sempurna 4,00 yang juga akan membuat buku untuk guru sedangkan buku pelajaran Fisika dan komik telah diterbitkan.
Selain itu, lanjut Johanes, Fisika merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan bidang pengetahuan lainnya, mulai dari Arkeologi hingga Astronomi. Untuk bidang arkeologi dengan bantuan Fisika Radioaktif dapat menghitung umur suatu benda lewat peluruhan radioaktif."Kalau dibidang Astronomi Fisika diterapkan untuk menghitung jarak bintang dan umur alam semesta. Meski masih perhitungan secara teori namun hal ini banyak membantu para ilmuwan, "jelas alumni Jurusan Fisika UI.
Disamping itu, Yohanes juga menyinggung tentang Ekonofisika, bidang baru yang membahas aplikasi hukum Fisika di bidang Ekonomi." Misalnya kita menganalisis pertumbuhan ekonomi, kita bisa menganalisanya dengan hukum Kekekalan Energi. Growth (pertumbuhan Ekonomi) dimisalkan sebagai energi Kinetik (energi gerak benda ) sedang potensi alam dimisalkan Energi Potensial,"tutur pengajar tim olimpiade fisika Indonesia (rif/rom)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya