ITS News

Jumat, 27 September 2024
31 Maret 2005, 10:03

ITS Kirimkan Tim Teknis ke Nias

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Sore ini (Kamis –Red) kami telah menyiapkan tiga orang dosen sebagai tim pertama yang akan berangkat. Tim ini memang tidak lepas dari tim Aceh, karena memang musibah yang dialami masyarakat di sana sama dengan yang ada di Aceh, yang membedakannya hanya gempa di Nias tidak disertai dengan gelombang tsunami,” katanya. Karena itulah, katanya menambahkan, kami bisa bergerak lebih cepat menurunkan tim ke sana untuk mengidentifikasi terhadap kerusakan-kerusakan bangunan yang ada. “Kalau dilihat dari tayangan di televisi dan foto-foto di beberapa media massa, mengidentifikasi kerusakan bangunan di sana lebih mudah, karena faktor kerusakannya hanya satu, disebabkan karena gempa bumi. Ini sangat berbeda dengan kejadian yang di Aceh, dimana bangunan setelah terkena gempa kemudian disapu oleh gelombang tsunami,” katanya.

Dikatakannya, mengamati sepintas 90 persen kerusakan bangunan yang roboh di Nias tersebut disebabkan karena tidak dilakukannya enginering structure dengan benar, sehingga bangunan-bangunan itu dengan mudah roboh. “Ini yang pertama kali ingin diidentifikasi oleh tim ITS. Tujuannya untuk menentukan bagaimana cara membangun kembali atau merekonstruksi ulang terhadap bangunan-bangunan tersebut,” katanya.

Dijelaskannya, ITS selain punya konsep RIA (Rumah ITS untuk Aceh) yang telah direalisasikan di Calang, Aceh Jaya, juga punya konsep tentang bagaimana membuat struktur yang benar atau tahan gempa di kawasan rawan gempa. “Ini yang ingin ITS berikan dan sampaikan untuk masyarakat di Kepulauan Nias di dalam melakukan rekonstruksi daerah itu kelak. Mengingat kawasan selatan Sumatera termasuk wilayah gempa berkategori 5 dan 6, maka sudah sewajarnyalah jika rekonstruksi di sana juga menggunakan aturan-aturan struktur tahan gempa,” kata guru besar bidang struktur ini.

Ditambahkan Suprobo, kerusakan-kerusakan bangunan yang ada di Nias itu diakibatkan karena kesalahan struktur, karena itu untuk mengidentifikasinya jauh lebih mudah, demikian pula di dalam menentukan langkah apa yang harus diambil didalam memperbaikinya.

Diperlakukan Sama
Dihubungi terpisah Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan, ITS akan memperlakukan hal sama seperti mahasiswa asal Aceh terhadap mahasiswa asal Nias yang keluarganya tertimpa musibah gempa bumi. “Kami memang belum memiliki data tentang berapa jumlah mahasiswa asal Nias yang keluarganya tertimpa musibah gempa bumi, tapi jika memang ada, perlakuan yang diberikan sama seperti yang diberikan kepada para mahasiswa Aceh,” katanya.

Diungkapkan Nuh, jumlah mahasiswa asal Sumatera Utara di ITS memang cukup besar, sekitar 148, tetapi mereka tersebar di berbagai daerah, yang bisa saja tidak di Nias. “Data yang masuk pada kami hanya ada satu mahasiswa ITS asal Nias, itu pun setelah kami hubungi keluarganya yang ada di sini, mereka mengatakan keluarganya selamat dan terhindar dari musibah gempa bumi itu,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ITS memang telah membebaskan SPP bagi mahasiswa asal Aceh yang orang tua dan keluarganya menjadi korban gempa bumi dan gelombang tsunami, 26 Desember lalu. Ada 45 orang asal Aceh tercatat sebagai mahasiswa ITS, mereka selain dibebaskan membayar SPP, dalam waktu dekat juga akan menerima beasiswa selama setahun sebesar Rp 750 ribu per bulan dari salah satu perusahaan minyak asing, bagi mahasiswa S1 dan program diploma. (humas/bch)

Berita Terkait