”Saya percaya jika apa yang telah dilakukan oleh para lulusan ITS saat ini tetap konsisten, ke depan populasi lulusan ITS yang akan menduduki jabatan di BUMN maupun perusahaan swasta akan terus bertambah. Ini karena selama ini yang saya ketahui lulusan-lulusan ITS lebih siap untuk ditempatkan ke daerah-daerah sebagai seorang insinyur,” katanya.
Meneg BUMN yang berkunjung ke ITS berkait dengan pelaksanaan diskusi publik tentang Kebijakan Pengelolaan BUMN itu memang ingin menjelaskan tentang bagaimana program kerja yang akan dijalankan di kementeriannya, tapi mengawali penjelasannya itu Mantan Direktur Keuangan Medco Energy Internasional Tbk ini mengatakan, dari pengalaman-pengalamannya selama ini, lulusan ITS jauh lebih siap untuk ditempatkan di daerah atau di lapangan, karena itu jika ini konsisten dilakukan, lambat laun populasi lulusan ITS di perusahaan BUMN maupun perusahaan-perusahaan swasta akan
lebik baik.
”Melalui apa yang kini sedang dijalankan dalam sasaran program ekonomi nasional di Kabinet Indonesia Bersatu, yang antara lain mengurangi angka pengangguran terbuka dari 10,1 persen di tahun 2003 menjadi 5,1 persen di tahun 2009, diharapkan akan terbuka banyak kesempatan lapangan kerja,” kata anggota dewan pakar dari Partai Persatuan Pembangunan ini.
Untuk itulah, di kementriannya ia juga kini sedang merencanakan berbagai upaya pembangunan proyek infrastruktur yang menjadi tanggungjawab BUMN dan BUMD dengan total nilai Rp 306 miliar dari total nilai pembangunan infrastruktur sebesar Rp 1,303 triliun. ”Ini dimaksudkan agar sektor-sektor usaha di masyarakat bisa bergerak dengan lebih cepat, sehingga target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,6 persen pada tahun 2009 dapat tercapai. Demikian pula dengan upaya untuk menurunkan angka kemiskinan dari 17,4 persen di tahun 2003 menjadi 8,2 persen bisa dicapai,” katanya.
Bersamaan dengan program itulah, kata pria kelahiran Medan, 29 April 1955 ini menambahkan, kementerian BUMN sedang menyiapkan beberapa program yang diantaranya menjadikan BUMN sebagai pelaku utama yang kompetitif di industrinya; mendorong peningkatan konerja sektor sumber daya alam dan mineral; memiliki daya saing di pasar domestik dan regional, mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional; serta menjadikan BUMN dikelola oleh profesional yang handal berdasarkan capital market protocol yang telah ditetapkan. ”Pada posisi inilah saya berharap ada banyak lulusan ITS yang mau ikut didalamnya. Karena itu saya sangat senang sekali ketika berkunjung ke beberapa BUMN yang ada di Jatim selama dua hari ini, selalu ada lulusan ITS yang menjadi champion di BUMN-BUMN itu,” katanya. (humas/bch)
Surabaya, ITS News – Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) gelar International Conference
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai