ITS News

Jumat, 27 September 2024
09 Mei 2005, 09:05

Pelatihan Tender Menarik dengan Simulasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dunia kerja sangat berkaitan dengan permasalahan tender pengadaan barang dan jasa. Rupanya inilah yang menjadi awal pemikiran Himpunan Mahasiswa Sipil ITS untuk memasukkan kegiatan pelatihan tender pada tanggal 7-8 Mei dalam rangkaian acara Civil Expo 2005. Pelatihan yang diikuti seratus peserta ini terlihat seru karena disertai simulasi tender yang melibatkan semua pesertanya.

Pelatihan tender sendiri berlangsung selama dua hari berturut-turut di ruang sidang teknik sipil ITS. Di hari pertama, pihak pembicara utama yang didatangkan, PT Adhi Karya, didaulat untuk memberi paparan mengenai semua hal yang berkaitan dengan tender. Mulai dari pengenalan awal, peraturan yang berlaku hingga syarat-syarat penyusunan dokumen penawaran dikupas tuntas pada hari itu. Sedangkan di hari kedua diadakan simulasi tender. Seratus peserta pun dibagi menjadi 10 kelompok besar yang Tiap kelompok itu diibaratkan sebagai sebuah perusahaan fiktif yang akan mengikuti tender fiktif pula. Nama perusahaan pun dibuat seunik mungkin oleh panitia.

”Ini memang merupakan tender fiktif. Tapi usahakan harus tetap teliti dalam menyusun dokumen penawaran ya!,” Ujar Edi Tripurnomo pembicara dari Adhi Karya pada peserta. Dalam simulasi ini tiap kelompok diwajibkan membuat dokumen penawaran selengkap-lengkapnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Karena penugasan kelompok diberikan di hari pertama, maka peserta masih memiliki kesempatan untuk membuat semua kelengkapan tersebut.

Saat pelelangan terlihat seru. Dari kesepuluh perusahaan fiktif yang mengikuti lelang ternyata hanya lolos empat perusahaan di tahap seleksi kelengkapan. Mengapa bisa terjadi? Hal tesebut dikatakan Edi dikarenakan kurangnya ketelitian menyusun dokumen lelangnya sesuai persyaratan lelang. Dan, dalam lelang sebenarnya itu merupakan kesalahan fatal yang mengakibatkan diskualifikasi. ”Jika dalam perusahaan besar itu sama saja kalah dengan tidak hormat dan sang penyusun dapat diberi sanksi,” kata koordinator pemasaran dan estimasi PT Adhi Karya ini, mengingatkan peserta.

Lucunya, meski telah lolos empat tim di seleksi awal ternyata semuanya menetapkan harga yang lebih tinggi dari perhitungan owner. Dikatakan Edi itu dikarenakan survey harga satuan pekerjaan di perusahaan peserta masih belum maksimal. Sedangkan untuk alur perhitungan, dilihat Edi sudah sesuai.

Meskipun hasil dari pelatihan simulasi masih jauh dari sempurna, menurut Edi sudah bisa dikatakan sebagai bekal awal untuk terjun didunia kerja yang saat ini menuntut keahlian dan kompetensi yang tinggi. Dalam pelatihan ini Edi juga menyinggung kinerja lulusan ITS di perusahaan tempat ia bekerja. ”Fresh graduate dari ITS di Adhi Karya cukup menonjol. Mempunyai semangat tinggi, berani dan bagus dalam bekerja sama. Untuk akademis masih rata-rata,” ungkap pria berkaca mata yang juga alumni D3 Teknik Sipil ITS ini. (asa/sep)

Berita Terkait