ITS News

Jumat, 27 September 2024
10 Mei 2005, 13:05

Berbagai Lomba dan Karya Inovatif Mahasiswa Meriahkan PIMITS 8

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pekan Ilmiah Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PIMITS) VIII yang dimulai Senin (9/5) hingga Jumat (13/5) mendatang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari lomba, hiburan, kegiatan sosial lain dan berbagai karya inovatif mahasiswa.

Menurut Topo Srianto, ketua panitia, kegiatan tahunan ini merupakan upaya mahasiswa dalam mengomunikasikan kegiatan-kegiatan ilmiah yang selama ini telah dilakukan. Selain itu, berbagai prestasi yang pernah diraih mahasiswa ITS dapat dilihat masyarakat umum di PIMITS ini. “Karena itu dalam kegiatan tahunan ini pasti ada sesuatu yang baru, entah itu bentuk acara maupun hasil-hasil karya mahasiswa ITS,” katanya.

Terkait dengan inovasi dalam PIMITS ini, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA dalam sambutan pembukaannya menyinggung ciri yang berkaitan dengan inovasi tersebut. Pertama, dikatakan sebuah kegiatan atau penemuan memiliki inovasi manakala ada sesuatu yang baru atau berbeda dari kegiatan sebelumnya. “Kedua, berkait dengan kemaslahatan atau kemanfaatan dengan masyarakat. Jika hanya ada sesuatu yang berbeda tetapi belum memiliki kemanfaatan, maka itu belum bisa dikatakan mengandung inovasi,” terangnya.

Dijelaskan Nuh, untuk bisa mencapai tingkatan inovasi, harus ada kebebasan berekspresi atau berkreasi. Atas dasar itulah, ITS kini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk berekspresi atau berkreasi sehingga keinginan mahasiswa untuk berinovasi bisa terwujud. “Kalau hanya membuat beda itu mudah, tapi yang sulit selain beda juga memiliki kemanfaatan atau kemaslahatan,” kata rektor.

Sepeda Ringan
Apa yang disampaikan Topo Sriatno dan diharapkan Rektor ternyata terbukti pada PIMITS yang digelar untuk mahasiswa dan umum di Graha ITS itu. Misalnya karya mahasiswa Teknik Mesin, yang menampilkan sepeda ringan dan kuat dari berbagai bahan campuran (komposit).

Sepeda angin ini terbilang cukup ringan. Dibandingkan sepeda biasa yang berukuran sama dengan bobot sepeda biasa 13,62 kg, sepeda karya Novi Hary Nugroho ini beratnya hanya 6,669 kg. “Sepeda ini telah mengalami pengujian Japan International Standar (JIS) untuk uji vibrasi, beban jatuh, dan beberapa ujia lainnya. Kami mencpitakannya sebagai alternatif untuk penghematan energi. Diharapkan jika ada alternatif sepeda yang ringan dan nyaman untuk dikendarai, maka masyarakat punya pilihan lain untuk berkendaraan untuk jarak dekat,” kata Astrid Lidya Paramitha, mahasiswa semester empat yang menjaga stand itu.

Lain jurusan lain lagi karyanya. Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) ITS turut memeriahkan PIMITS dengan menghadirkan karya lampu rambu lalu lintas laut berenergi gelombang. Lampu untuk petunjuk atau rambu di laut ini dibuat dengan memanfaatkan gelombang laut, dimana dua bandul besar yang terbuat dari karet masif dihubungkan dengan roda sepeda dan rantai yang pada salah satu bagiannya diletakkan sebuah dinamo, dari dinamo yang berputar akibat gelombang laut itulah kemudian lampu menyala. ”Prinsip teknologinya memang sederhana, tapi ide untuk membuat dan menciptakan ini terbilang baru dan cukup inovatif,” kata salah seorang pengunjung.

Selain lampu rambu lalu lintas, PPNS juga menampilkan beberapa karya diantaranya alat untuk mengecet secara otomatis dengan menggunakan mikrokontroler. ”Karya ini berhasil keluar sebagai juara kedua pada Lomba Cipta Elektronika Nasional untuk bidang elektronika industri,” kata salah seorang mahasiswa PPNS yang menjaga di stand itu.

Selain tampilan beberapa karya inovatif tersebut, panitia juga menyiapkan berbagai rangkaian acara baru, diantaranya servis sepeda motor secara gratis, festival film independen antar mahasiswa, lomba robot untuk SMA serta berbagai hiburan musik dan band. (Humas/rin)

Berita Terkait