ITS News

Jumat, 27 September 2024
13 Mei 2005, 12:05

Sersan Warnai Presentasi Mawapres

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) merupakan salah satu ajang bergengsi bagi mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia. Tidak hanya sisi akademik saja yang diperhitungkan tetapi juga kemampuan berbahasa asing, kepribadian, serta organisasi. Setiap tahun dilakukan penjaringan, mulai tingkat jurusan hingga nasional.

ITS telah melakukan pemilihan calon Mawapres tingkat institut selama dua hari, terhitung sejak Kamis (11/5) kemarin di Perpustakaan ITS. Hari pertama digunakan untuk presentasi makalah. Masing-masing fakultas mengirimkan dua calon wakilnya. Hasilnya, sepuluh mahasiswa S1 yang berasal dari FMIPA, FTI, FTSP, FTK, dan FTIF saling beradu kemampuan di ruang Seminar Perpustakaan. Sedangkan dari program D3 terpilih delapan orang untuk diambil tiga besar Mawapres tingkat ITS.

Dr Ir Danawati Hari Prajitno SE mengatakan, nantinya hanya dua calon Mawapres yang maju ke tingkat nasional mewakili ITS. Mereka diambil dari program S1. “Kalau D3 hanya stop sampai tingkat institut,” kata juri presentasi karya tulis Mawapres ini mengungkapkan. Alasannya, agar ITS bisa kembali merebut juara Mawapres Nasional seperti dua tahun yang lalu. Tahun 2003 ITS pernah meraih juara I Mawapres.

Penilaian Mawapres ITS tahun ini pun berbeda dengan tahun lalu. “Bobotnya mendekati bobot yang diterapkan di nasional,” kata dosen Teknik Kimia ITS menambahkan. Misalnya dulu IPK berbobobot 30 persen, sedangkan tahun ini hanya 5 persen. Perbandingan lain yaitu karya tulis (35 persen), kepribadian (10 persen), kegiatan ekstrakurikuler (30 peserta) serta Tes TOEFL (20 persen). Tes TOEFL ini juga meliputi English conversation yang digelar Jumat (12/5) kemarin. Selama 10 menit, juri melakukan tanya jawab dengan masing-masing peserta. Hal ini dilakukan agar juri tahu kelancaran berkomunikasi para peserta lewat bahasa asing.

Sementara itu, presentasi karya tulis pemilihan Mawapres digelar Kamis (11/5) di Perpustakaan ITS. Suasana yang dibuat juri pun serius tapi santai. Ini karena juri sering melontarkan guyonan di sela-sela pertanyaan yang diberikan agar peserta tidak tegang.

Agak berbeda dengan tahun lalu, seleksi tingkat D3 tahun ini diikuti oleh dua peserta dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Selama ini, Politeknik, PPNS dan PENS, tidak mengirimkan wakilnya karena belum ada yang berminat. Salah satu peserta dari PPNS adalah Fajar Galih Indarko, “Agak tegang sih, soalnya saya baru kali ini melakukan presentasi, tapi cukup seru buat pengalaman,” kata mahasiswa angkatan 2003 ini. (th@/tov)

Berita Terkait