ITS News

Minggu, 29 September 2024
23 Juli 2005, 11:07

NQA Training Bekali Guru untuk Bentengi Diri dan Siswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dikatakan Direktur NQA Training, Drs Taufik A.B, diambilnya segmentasi guru karena lembaganya melihat guru sebagai orang yang sangat strategis didalam menyampaikan sekaligus membentengi para generasi muda dalam hal ini para siswa dari kemungkinan terkikisnya aqidah Islamiah, yang kini makin gencar dilancarkan. “Dalam pengamatan kami berbagai senetron di televisi yang mengambil setting sekolah sedikit banyak akan mengikis aqidah generasi muda, karena yang dipertontonkan lebih banyak pada pacaran, cinta-cintaan yang secara Islami tidak benar,” katanya.

Itulah sebabnya, kata Alumni IKIP Malang ini, ia merasa terpanggil untuk membentengi diri para guru dengan cara membekali dengan aqidah yang kuat. “Melalui training ini kami berharap akan tumbuh ghiroh Islam atau kesadaran ke-Islam-an yang kuat pada guru-guru dan ini diharapkan bisa berimbas kepada anak didik,” katanya.

Jika kesadaran ber-Islam tinggi di kalangan guru, katanya menambahkan, kami yakin mereka akan bisa juga membentengi para siswa. “Pada sisi inilah guru juga harus ditempatkan sebagai orang yang perlu dihormati, dan karenanya pula ia dituntut untuk profesional. Islam mengajarkan itu semua, karena itu Rasulullah dijuluki sebagai maha gurunya guru,” katanya.

Dikatakan Taufik, tentu saja dalam training ini pihaknya tidak hanya melulu mengajarkan tentang aqidah, tapi lebih luas lagi tentang bagaimana mengembangkan potensi diri dan memberi wawasan seputar perlunya untuk terus belajar dan belajar bagi seorang guru. “Karena guru dituntut bisa memberikan solusi yang benar didalam menyelesaikan berbagai masalah, termasuk masalah di masyarakat, maka guru dituntut untuk terus belajar. Kesadaran ini disebagian guru muslim masih amat kecil, karena itu kami mencoba untuk menyampaikannya pada materi tentang mengembangkan potensi diri,” katanya.

Ditanya kenapa NQA tidak memberikan tentang metodologi pembelajaran? Taufik menjawab, persoalan metodologi sudah sering diberikan dan diajarkan, karena itu ia lebih melihat upaya pengembangan potensi diri dan pembekalan terhadap wawasan dan aqidah jauh lebih penting. “Saya yakin melalui materi pengembangan diri dan pembekalan tentag aqidah dengan sendirinya akan memperbaiki metodologi guru didalam menyampaikan pelajaran di kelas, karena pada materi yang kami berikan banyak bersinggungan tentang pentingnya bertindak dengan profesional, dimana didalamnya akan menyentuh terhadap persoalan metodologi,” katanya.

Taufik juga menyebutkan, training yang akan terus digulirkan oleh lembaganya ini diharapkan akan mampu menjembatani sumbatan-sumbatan komunikasi antar sekolah Islam, karena secara bergiliran akan dilakukan di masing-masing sekolah Islam dengan berbagai “bendera.”

“Sebagai lembaga yang netral dan didalamnya menggandeng berbagai potensi umat, kami berharap training ini juga dapat dijadikan sebagai mediator silaturahmi umat. Karena diakui atau tidak masing-masing lembaga pendidikan Islam dengan berbagai latarbelakangnya itu masih menyimpan hambatan psikologis didalam menjalin komunikasi. Kami berharap NQA dapat mencairkan dan menjadi jembatan untuk itu,” katanya. (Humas/sep)

Berita Terkait