ITS News

Minggu, 29 September 2024
26 Agustus 2005, 20:08

Beasiswa untuk Calon Ahli Teknik Lingkungan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kelima mahasiswa yang beruntung itu adalah Rudy Prasetyawan, Ainun Ningrum, Eko Susanto, Siti Andriati dan Listianawati. Mereka berhasil lolos seleksi dari keseluruhan 13 kontestan di jurusannya. Kriteria penerima beasiswa periode 2005/2006 pun dinilai cukup ketat. Perusahan produsen air minum kemasan ‘Aqua’ ini mengharuskan kandidat duduk di semester tiga sampai tujuh dan memiliki prestasi akademis IPK minimal 2.9. Selain itu TIV lebih mengutamakan mahasiswa dengan keadaan ekonomi finansial kurang.

Penyerahan beasiswa yang dilakukan Jumat (26/8) siang di Gedung Rektorat ITS ini, sebelumnya didahului dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama Program STARS antara TIV dan ITS. Dalam penandatanganan ini hadir Vice President Human Resources, Janti Wignjopranoto, sedang dari ITS diwakili PR III, Dr Ir Achmad Jazidie Meng.

Dikatakan Janti pada sambutannya, ini merupakan program awal perusahaannya dalam rangka mewujudkan kepedulian industri terhadap pendidikan khususnya berkaitan dengan lingkungan. Maka dipilihlah mahasiswa Teknik Lingkungan sebagai penerima beasiswa, karena ilmunya berperan penting dalam menyelesaikan dampak industri terhadap lingkungan. ”Ini adalah bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan,” pungkasnya.

”Dan ITS layak menerimanya karena merupakan salah satu dari sedikit Perguruan Tinggi yang mempunyai jurusan itu,” katanya. Selain ITS, TIV juga memberikan beasiswa serupa kepada ITB dan Universitas Islam Indonesia dengan jatah masing-masing lima mahasiswa.

Beasiswa yang diberikan perusahaannya ini, dikatakan Janti, berupa biaya penuh kuliah di ITS selama satu tahun. Tiap mahasiswa direncanakan akan memperoleh nominal limaratus ribu rupiah/bulan. ”Tapi kita tetap akan adakan evaluasi prestasi penerima beasiswa. Jika prestasi turun kita tak akan memperpanjang,” ungkap wanita berkacamata ini.

Pihak ITS pun menyambut baik kerjasama ini. Hal itu diungkapkan PR III ITS. ”Kami berharap akan ada banyak program lain yang dilakukan perusahaan industri dalam rangka social responsibility kepada masyarakat,” katanya. Jazidie mengharapkan TIV dapat bekerjasama dengan ITS dalam pengembangan ilmu dan teknologi berupa program magang atau riset di perusahaan.

Selain lima mahasiswa Teknik Lingkungan itu, pihak TIV juga memberikan beasiswa berupa biaya hidup kepada delapan mahasiswa baru FTSP ITS jalur PMDK berbeasiswa yang sebelumnya oleh ITS, SPP dan SPI telah digratiskan. Agaknya perusahaan industri kini semakin sadar akan pentingnya peran serta mereka dalam bidang pendidikan. Terbukti sebelumnya, tujuh mahasiswa ITS juga mendapatkan beasiswa dari PT Metrodata Electronics Tbk, hingga mereka menyelesaikan studinya di ITS.

Senang Bisa Bantu Orang Tua
Adanya beasiswa dari TIV ini disambut senang oleh mahasiswa terpilih. Setelah melalui seleksi yang ketat di jurusannya, sudah selayaknya mereka bersyukur karena terpilih. Ainun Ningrum misalnya, saat ditanya mengenai bagaimana rasanya usai menerima beasiswa ini, cewek berjilbab ini langsung menampakkan raut wajah senang sambil berucap syukur. ”Alhamdulillah saya dapat beasiswa ini. Jadi bisa membantu beban orang tua,”kata mahasiswi asli Mojokerto.

Dikatakan Ainun, seleksi memang ketat. Kandidat penerima beasiswa diwajibkan masih berstatus mahasiswa semester tiga sampai tujuh. IPK yang diminta pun cukup tinggi yakni minimal 2.9 dari skala empat. Ekonomi dari keluarga pun menjadi pertimbangan khusus oleh TIV. ”Selain itu untuk mengetahui seberapa minat terhadap Teknik Lingkungan, kita juga diharuskan menulis esai bertema mengapa memilih jurusan ini,” ujar peraih IPK 3.08 ini.

Sementara itu karena setiap beasiswa di ITS pengelolaannya selalu langsung diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa, DR Ir Achmad Jazidie Meng berpesan kepada mereka agar menggunakan uang dengan bijak dan sesuai kebutuhan. ”Uangnya jangan dibuat yang enggak-enggak. Setelah dapat ini prestasinya harus meningkat,” pesannya.(asa/rin)

Berita Terkait