ITS News

Minggu, 29 September 2024
26 Agustus 2005, 08:08

ITS Siapkan Pendidikan Setahun untuk Bidang Sinema

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus berkembang. Setelah membuka program pendidikan Profesional Broadcasting School untuk masa kuliah setahun, kini kembali membuka pendidikan sinema, Surabaya Cinema Education. Untuk menandai dibukanya program tersebut, Sabtu (27/8) mendatang akan digelar acara pemutaran dan diskusi Film Gie, dengan menghadirkan para pembicara antara lain Sutradara Riri Reza, dan sejumlah aktor dan aktris yang terlibat didalam film tersebut seperti Robby Tumewu dan Sita Dewi.

Dikatakan Kepala LPPM ITS, Prof Dr I. Nyoman Sutantra MSc PhD, lembaga pendidikan Surabaya Cinema Education berada di bawah Pusat Pendidikan Berkelanjutan (P2B), LPPM ITS. “Prinsip dari pendirian ini tidak lain karena secara teknologi ITS menguasai beberapa bidang sinema yang berkaitan dengan teknologi informasi. Pendidikan ini menggendeng Persatuan Artis Sinetron Indonesia Jawa Timur, sehingga antara ITS dengan Parsi nantinya saling melengkapi,” katanya.

Sutantra membantah jika kini ITS dikatakan ingin mengambil semua peran pendidikan yang ada di masyarakat. “Pendidikan memang yang selama ini dijalankan oleh ITS, tapi bukan berarti semuanya ingin kami jalankan, karena faktanya jika kami tidak memiliki sumber daya manusia di bidang itu, selalu kami gandeng pihak lain yang memang lebih berkompeten. Inilah yang kami kerjasamakan dengan Parsi. ITS punya banyak SDM di bidang teknologi informasi dan komputer grafis yang kini mau tidak mau memang harus dikuasai oleh orang-orang sinema,” katanya.

Sementara itu Dewan Pertimbangan Organisasi Parsi Jatim, Djoko Irianto Hamid mengatakan, pihaknya sangat merespon keinginan ITS untuk memberikan wadah dibidang sinema. ”Secara teknis dan teknologi kami memang minim penguasaan di bidang alat dan teknologi, tapi untuk bidang-bidang lain yang berkait dengan pembuatan skenario, materi cerita dan lainnya kami cukup puya banyak orang. Tapi kami menyadari dalam sebiah industri yang bermuara pada penguasaan teknologi informasi yang multi kompleks, penguasaan teknologi amat penting. Inilah yang kami kerjasamakan dengan ITS,” katanya.

Djoko sudah dapat memastikan para pengajarnya adalah orang-orang praktisi yang selama ini memang sudah punya pengalaman di dunia sinema. ”Mas Deddy Mizwar, Riri Reza dan beberapa dosen IKJ sudah menyatakan bersedia menjadi staf pengajar di lembaga ini,” katanya.

Dikatakan Djoko, regulasi undang-undang penyiaran yang membuka peluang stasiun-stasiun televisi lokal menjamur, juga demikian dengan rumah-rumah produksi sangat menuntut kesiapan secara kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia di daerah-daerah, sementara di sisi lain, aspirasi masyarakat perlu terus ditingkatkan, butuh intensitas pengajaran, kepekaan untuk merespon fenomena arus multi global. ”Fakta-fakta inilah yang mendasari didirikannya Surabaya Cinema Education,” katanya. (Humas/rin)

Berita Terkait