ITS News

Senin, 30 September 2024
12 November 2005, 15:11

ITS Gagas Lembaga Independen Bidang Teknologi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Para alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kini tengah merancang sebuah lembaga independen bernama Ten-Nop. Lembaga ini akan banyak memberikan masukan ke pemerintah tentang pembangunan, terutama di bidang yang menjadi spesialisasi ITS. Rencananya, Ten-Nop dilaunching pertengahan Desember mendatang.

Gagasan pembuatan lembaga baru ini tercetus kemarin dalam talk show bertajuk Kebijakan Teknologi dan Industri di Indonesia yang berlangsung kemarin di Hotel Sheraton. Acara ini dihadiri para alumni yang tergabung dalam IKA ITS.

Untuk tahap awal, ada tiga bidang yang menjadi fokus lembaga ini. Yakni, bidang Information Teknologi (IT), kelautan, dan teknik industri. "Bidang-bidang ini bisa dikatakan sudah dikuasai oleh ITS," ujar direktur Ten-Nov ITS Ir Harsusanto.

Ada beberapa hal yang akan menjadi kegiatan utama Ten-Nop. Di antaranya melakukan penelitian dan diskusi yang berkaitan dengan bidang ini. "Kita juga akan menerbitkan beberapa buletin. Nah, hasil-hasil dari kegiatan ini akan kita berikan pada pemerintah sebagai masukan," ujarnya.

Mengapa perlu dibentuk Ten-Nop? Menurut Harsusanto, ini tidak lepas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap bidang-bidang IT, teknologi industri, dan kelautan.

Di bidang kelautan, misalnya, hingga saat ini kekayaan laut masih belum begitu di manfaatkan betul oleh pemerintah. "Yang dimanfaatkan baru beberapa kekayaan saja. Padahal kekayaan laut kita sangat banyak. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaakannya," lanjut pria berkacamata ini.

Sementara itu, sekjen IKA Karomul Wahid mengatakan rencana ini adalah lanjutan dari program ITS yang beberapa waktu lalu diberi kepercayaan oleh presiden SBY untuk memberikan masukan tentang pengembangan bidang-bidang khusus. "Ada tiga kampus yang diminta. Yakni ITS, ITB, dan UI," ujarnya.

Yang pasti, lanjut Karomul, lembaga ini tidak hanya akan dihuni oleh alumni saja. Pihaknya juga akan mengajak beberapa praktisi yang kompeten di bidang-bidang ini untuk bergabung. "Kita ingin lembaga ini benar-benar profesional," lanjutnya. (ris/rth)

Berita Terkait