Teknik pengumpulan dan pengelolaan dana yang biasa dilakukan perguruan tinggi di Amerika Serikat, kemarin dikupas dalam seminar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dalam acara ini, diundang pakar dari State University of New York Amerika Machel F. Luck PhD. Seminar ini merupakan satu rangkaian acara memperingati Lustrum ke-9 ITS. Beberapa pimpinan perguruan tinggi swasta di Surabaya tampak hadir dalam acara ini.
Dalam seminar ini, Machel bercerita tentang cara perguruan tinggi (PT) AS menjaring dana dari masyarakat. Termasuk, dari para alumni perguruan tinggi yang bersangkutan. "Sebelum menggali dana, mereka lebih dulu menyiapkan berbagai program yang akan dilakukan," ujar Machel yang kemarin didampingi juru bicara dari Konjen AS di Surabaya Merry Elizabeth Polley.
Dalam menggalang dana tersebut, para pengurus PT menggunakan teknik person to person pada para alumni maupun masyarakat yang akan mereka mintai dana. "Kami tidak membedakan perlakuan terhadap mereka dari besarnya dana yang diberikan. Cara ini membutuhkan ketelatenan dan banyak tenaga," katanya.
Di State University of New York, tempat Machel mengajar, pengurus yang terlibat dalam kegiatan penghimpunan dana ini mencapai 500 orang. "Melalui cara itu kami berkeyakinan donatur lebih percaya pada manfaat dana yang telah diberikan pada perguruan tinggi. Dan harapannya, tahun berikutnya pihak donatur akan meningkatkan bantuannya," katanya. Selain itu, lanjut dia, dituntut transparansi dalam penggunaan sumber dana yang berhasil dihimpun. Tentunya, harus ada orang yang serius mengurusi.
Dia menambahkan, cara seperti ini digunakan sebagian besar PT di Amerika. Pasalnya, 30 persen sumber dana masing-masing PT didapat dari sumbangan masyarakat.
Sementara itu, Rektor UK Petra Prof Paul Nugraha yang juga hadir dalam seminar ini mengatakan, teknik yang dipaparkan oleh Machel ini cukup bagus dan perlu diterapkan.
Tapi, menurut dia, untuk menjalankan teknik ini dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam membantu perguruan tinggi. "Di sini, budaya itu masih jarang. Masyarakat enggan membantu perguruan tinggi. Sedangkan di kalangan alumni, belum ada jaringan yang bagus," katanya.
Sedangkan Kepala Kantor Hubungan Internasional ITS Eddy S Soedjono, selaku pemrakarsa seminar mengatakan, cara-cara ini bisa dicontoh oleh perguruan tinggi. (ris)
Kampus ITS, ITS News — Mengantongi sertifikasi halal kini menjadi suatu kewajiban bagi suatu usaha, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil,
Kampus ITS, ITS News — Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen untuk menorehkan prestasi gemilang di kancah
Kampus ITS, ITS News – Kampus ITS, ITS News – Program One Pesantren One Product (OPOP) besutan Pemerintah Provinsi Jawa
Kampus ITS, ITS News — Mengatasi masalah sampah yang terus meningkat, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)