ITS News

Senin, 30 September 2024
14 November 2005, 11:11

Subsidi Pemerintah Menurun

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tahun depan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya harus kerja keras untuk mencari tambahan dana. Pasalnya, pemerintah pusat melakukan pengurangan kucuran subdisi pada kampus ini. Kalau tahun ini subsidi mencapai 43 persen dari total anggaran ITS, 2006 nanti pemerintah memberikan 39 persen.

"Tentu saja tahun depan kita harus lebih giat mencari dana dari berbagai kalangan untuk bisa merealisasikan seluruh program kita," ujar Rektor ITS Prof Muhammad Nuh kemarin.

Dia mengatakan, dalam tahun 2005 ini kebutuhan anggaran keuangan di kampusnya mencapai Rp 145 miliar lebih. Dari jumlah tersebut, 43 persen disubsidi pemerintah, 51 persen dana dari masyarakat, dan 6 persen dana hibah.

Mengapa pemerintah menurunkan nilai subsidinya pada ITS? Nuh mengatakan hal ini tidak lepas dari kondisi keuangan negara yang kurang mendukung. "Dana dari pemerintah secara bertahap memang akan terus berkurang karena menyesuaikan dengan kondisisi keuangan negara," terangnya.

Meski demikian, Nuh optimis pengurangan subsidi ini tidak banyak berpengaruh pada keadaan kampus ini. Pasalnya, persentase dana yang didapatkan dari masyarakat ataupun hibah mengalami kenaikan.

Tahun depan, dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat diperkirakan mencapai 53 persen, atau naik dua persen dibanding pendapatan tahun ini. Dana hibah tahun depan juga mencapai 8 persen dari total anggaran. Selain itu, masih ada dana hasil kerjasama ITS dengan beberapa perusahaan.

"Tahun ini ITS sudah menjalin kerjasama dengan 15 perusahaan. Tahun depan kami perkirakan ada tambahan 5 perusahaan yang menjalin kerjasama dengan kami," kata Nuh.

Meski demikian, Nuh berharap pemerintah tetap memberikan perhatian pada dunia pendidikan. "Kita memang tidak terlalu bingung dengan kondisi ini. Tapi kita juga berharap pemerintah tetap memberikan perhatian serius pada dunia pendidikan. Pasalnya, pendidikan menjadi salah satu bidang yang harus mendapat perhatian serius," lanjutnya. (ris)

Berita Terkait