ITS News

Minggu, 29 September 2024
28 November 2005, 15:11

BEM ITS akan Dirikan Rumah Singgah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Satu lagi bakti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ITS) untuk masyarakat. Menindaklanjuti kegiatan buka puasa bersama BEM ITS dengan anak jalanan (14/10), BEM ITS akan mendirikan rumah singgah untuk mereka. Rencananya, rumah singgah BEM ITS ini akan menjadi proyek percontohan untuk rumah singgah di Indonesia. Didukung oleh Komite Nasional Peduli Anak Indonesia (KomNas–PAI), rencananya rumah singgah ini akan banyak melibatkan beberapa jurusan di ITS.

“Memang ini adalah salah satu follow up dari kegiatan buka puasa bersama anak jalanan BEM ITS. Bapak Jazidie-pun (Pembantu Rektor III ITS,-red) mendukung program BEM ITS ini”, ungkap Aris Prasetyo, salah satu anggota tim yang menangani rumah singgah BEM ITS. Bahkan PR III menjanjikan akan mengeluarkan sertifikat khusus bagi anak jalanan yang telah lulus dari binaan ITS. Diharapkan dengan sertifikat itu, anak jalanan yang telah dibina bisa mendapatkan pekerjaan.

Kerjasama dengan KomNas-PAI sengaja dilakukan agar bisa masuk ke dalam dunia anak jalanan. "Selain KomNas-PAI, untuk teknisnya nanti kami akan banyak bekerjasam dengan jurusan–jurusan yang ada di ITS“, kata Rio Muhammad, Mentri Luar Negri BEM ITS.

Sebagai bukti kesungguhan, Jumat (18/11), perwakilan BEM ITS dan KomNas–PAI menghadap menteri sosial untuk menyampaikan konsep kerjasama ini. H Bachtiar Chamsyah SE , selaku menteri sosial, menyatakan sangat mendukung program ini. Beliau mengharapkan proyek BEM ITS ini akan menjadi proyek percontohan dalam mengentaskan anak jalanan.

Ditanya sampai seberapa matang persiapan BEM ITS, Rio menjelaskan,”Sampai saat ini kami sedang melakukan collecting data dan pendekatan dengan anak jalanan. Mengenai konsepnya kami masih terus melakukan musyawarah dengan KomNas–PAI. Rencananya kami akan membuat rumah singgah yang benar–benar ideal, yang menjauhkan anak jalanan dari temapt asalnya, dan memberikan life skill untuk bekal mereka”.

“Untuk life skill rencananya kami sesuaikan dengan minat anak jalanan tersebut. Setelah itu beberapa jurusan di ITS yang terkait akan menindaklanjutinya. Misalnya, kalaupun anak jalanan itu berminat di perbengkelan maka kami bekerjasama dengan Jurusan Teknik Mesin, dan sebagainya”, kata Rio.

Saat ini yang terpenting adalah mengubah pola hidup mereka. Diakui oleh Rio, sulit memang mengubah pola hidup anak jalanan untuk mengikuti pola hidup orang pada umumnya. "Oleh karena itu, kami bekerjasama dengan KomNas–PAI yang memang setiap hari mereka bergelut dengan anak jalanan. Saat pertama kali mengetahui pola hidup mereka, kami terkejut bukan main. Ternyata kehidupan mereka sangat keras, bagaikan tanpa aturan.Agak merinding juga melihat pola hidup mereka”, ungkap Rio.(m1/rin)

Berita Terkait