Ketika ITS merayakan lustrum ke-9, saat itu juga FTK ITS merayakan lustrum ke-9. Tentu hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi FTK, lahir sebagai fakultas pertama di ITS. Awalnya, pada 1960 ketika ITS didirikan, FTK adalah Fakultas Teknik Perkapalan (FTP), namun karena perkembangan jaman akhirnya Teknik Perkapalan dipecah menjadi tiga jurusan. Ketiga jurusan itu Teknik Perkapalan, Teknik Sistim Perkapalan, dan Teknik Kelautan yang menjadi satu dalam Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) seperti sekarang ini. Dan sebagai perwujudan rasa syukur setelah 45 tahun, FTK mengadakan reuni akbar kemarin, Sabtu (3/12).

Bertempat di kapal ferry Ro-ro, Dharma Ferry II, temu kangen dilangsungkan di geladak utama. Sebagai pembukaan, dekan FTK, Ir Asjhar Imron, memberikan sedikit sambutan. Di sela-sela sambutannya, Asjhar memperkenalkan beberapa mahasiswa FTK yang berprestasi. Diantaranya tim Maritime Challenge, panitia Ocean Week, mahasiswa PMDK Berbeasiswa, dan tim pengembang prototipe Solar Boat.

”Selama ini anda-anda belajar dengan bantuan beasiswa, dan dibantu oleh orangtua asuh, tapi tidak tahu siapa orangtua asuhnya. Sekarang silahkan kalian berkenalan dengan mereka,” kata Asjhar pada keempat mahasiswa PMDK Berbeasiswa. Dan kemudian dipanggil ke panggung beberapa alumni FTK yang telah menjadi salah satu orangtua asuh, satu diantaranya Ir Raden Sjarif Widjaya, Pembantu Rektor (PR) II ITS.

Bincang santai menjadi acara utama temu kangen itu. Beberap alumni yang dianggap telah sukses dipilih menjadi pembicara utama, diantaranya Ir Soegiono, Mantan Dirjen Perhubungan Laut Ir Tjuk Sukardiman, Ir Affandi, Ir Harijogi, dan Ir Harun Al-Rasyid. Bincang-bincang yang dimaksudkan santai menjadi obrolan serius, namun hal itu tidak mengurangi antusiasme alimni yang lain untuk terus mengikuti. Mulai dari masalah ekonomi dan transportasi hingga teknologi pertahanan dan keamanan laut menjadi topik pembicaraan.

Tepat tengah hari, ditengah serunya obrolan, kapal milik salah satu alumni, Ir Bambang Haryo, itu dilayarkan. Usai bincang santai, FTK memberikan award kepada Ir Harijogi dan Ir Tjuk Sukardiman, atas jasanya mengembangkan sistim dan teknologi transportasi. Dan ternyata, PT Dharma Lautan Utama, perusahaan pemilik kapal, memberikan award kapada Ir Asjhar Imron. ”Kejutan untuk Pak Dekan yang telah memberi ide acara ini,” terang Bambang sambil tertawa. Dengan masih sedikit terkejut, Asjhar kemudian menerima award.

Sebelum makan siang dimulai, terdengar lagu Happy Birthday dari dek atas. Ternyata Ir Harijogi pada 2 Desember kemarin berulang tahun. ”Kejutan sekali lagi untuk Pak Harijogi,” kata Ir Indra Jaya yang sebelumnya menjadi moderator bincang santai.

Usai menyanyikan lagu bersama, para alumni mengambil makan siang yang telah disediakan. Tersedia disana, bubur madura, soto, kikil, hingga es krim. Di tengah makan siang, banyak terlihat kelompok yang masing-masing seru bercerita.

”Luar biasa, bisa ketemu teman lama. Ditambah dengan makan siang sambil menikmati hembusan angin dari kapal yang berlayar ini.” Kata Ir Sudarsono, perkapalan angkatan 1973 (P-13).

Ferry Ro-ro itu berlayar mengitari Selat Madura selama sekitar dua jam. Setelah kembali marepat, beberapa alumni langsung meninggalkan kapal. Beberapa yang lain menikmati hiburan musik dan merdunya suara Ika Putri, pelantun soundtrack Virgin, Aku Perawan. (ech/rin)