Sosok yang sederhana ini akrab dipanggil Andra. Mahasiswa Teknik Elektro 2002 ini telah mewakili ITS dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Regional Timur (meliputi wilayah Jawa Timur, Bali dan NTB) dan meraih juara harapan satu di bidang pendidikan. Karena baru pertama kali mengikuti lomba karya tulis, Andra berusaha untuk tampil percaya diri menghadapi setiap perlombaan.
Melihat merosotnya moralitas generasi muda saat ini, pria kelahiran Sidoarjo 20 Mei 1984 ini bersama Taufik Yuwono, Mahasiswa Teknik Mesin 2002, menuliskan ide-ide briliannya ke dalam karya tulis. “Saya betul-betul prihatin dengan kondisi anak muda sekarang. Budaya-budaya yang mereka anut sudah tidak teratur lagi. Entah bila ini berlangsung terus menerus, tanpa ada tindakan yang berarti. Saya nggak tahu apa yang akan terjadi di Indonesia kelak,” ujarnya.
Mahasiswa yang sejak SMU aktif di kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) ini berpikir apa yang bisa ia lakukan. Dengan semangat yang tinggi, ia mencoba mengangkat mentoring sebagai salah satu alternatif pemecahannya. “Di Jakarta, sistem pendidikan moralitas dengan mentoring telah berjalan di sekolah. Kalau di sana namanya Dakwah Sistem Langsung atau DSL. Nah, saya mencoba mengkloning sistem DSL untuk dijalankan di Surabaya, tentunya disesuaikan dengan budaya dan karakter pemuda Surabaya," ungkap Andra.
Menurut Andra, mentoring adalah sarana paling efektif dalam membina moralitas generasi muda zaman sekarang. Dengan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan generasi muda dapat memanfaatkan usia mudanya untuk kegiatan yang bermanfaat. Dengan memberikan kemasan yang lain, mentoring diangkat oleh Andra dalam karya tulisnya.
Pemikiran yang brilian itu telah menghantar Andra sebagai juara harapan satu di tingkat Regional Timur. Walaupun hanya meraih peringkat harapan satu, Andra sangat bersyukur. “Alkhamdulillah, saya bisa sampai tingkat regional. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya,” ujarnya.
Ditanya tentang hambatan dalam menulis, Andra mengaku sangat banyak mengalami hambatan. “Ini adalah pertama kali saya ikut LKTM, sulit memang untuk pemula seperti saya. Tapi jujur karena saya ingin menyuarakan ide saya sampai tingkat nasional, saya berusaha maksimal. Setiap kali saya turun semangat, saya selalu mengingat pesan dari Pak Shahab (Dosen ITS, red) bahwa kita adalah mahasiswa ITS, kita harus khusus dan tahan banting, jangan gampang menyerah, “ ungkapnya panjang lebar.
Untuk Lomba Karya Tulis yang akan datang, Andra berencana akan turun lagi. “Saya akan turun di LKTM yang akan datang. Tapi untuk tema tulisan saya, saat ini masih dirahasiakan. Target saya untuk LKTM yang akan datang adalah dapat mencapai tingkat Nasional,” harap Andra. (jie/ard)
Kampus ITS, ITS News — Mengantongi sertifikasi halal kini menjadi suatu kewajiban bagi suatu usaha, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil,
Kampus ITS, ITS News — Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen untuk menorehkan prestasi gemilang di kancah
Kampus ITS, ITS News – Kampus ITS, ITS News – Program One Pesantren One Product (OPOP) besutan Pemerintah Provinsi Jawa
Kampus ITS, ITS News — Mengatasi masalah sampah yang terus meningkat, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)