ITS News

Kamis, 14 November 2024
21 Desember 2005, 17:12

Ini Soal Citra Bung !

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sekarang memang jamannya perubahan. Dimana-mana trend perubahan itu sedang dibangun, tentunya perubahan yang positif. Bicara soal berubah dan perubahan ini saya jadi teringat dengan nasib dua buah BUMN besar kita, yakni BNI dan Pertamina. Anda tahu dimana letak perubahan itu? Logo. Betul sekali.

Sejak SMP saya mengenal BNI 46 lewat gambar perahu layarnya. Katanya "perahu itu simbol bahwa BNI siap mengarungi samudera persaingan". Tapi kini, simbol itu sudah tidak ada lagi. Diganti dengan angka empat dan enam. BUMN itu tak segan-segan menginvestasikan milyarak rupiah hanya untuk mengganti : Logo

Tunggu dulu, masih ada satu lagi cerita. Pertamina, raksasa minyak ini beberapa hari yang lalu juga mengganti logo. Jika dulu memakai lambang kuda laut sekarang diganti dengan garis tebal tiga warna. Kurang jelas apa maksudnya, tetapi menurut keponakan saya "Lambangnya mirip logo Rinso". Saya sendiri agak kurang paham dimana kemiripan logo Pertamina dengan Rinso, nyatanya anak sekecil itu sudah bisa kritis sedemikian rupa. Berapa biaya yang digunakan untuk mengganti logo kuda laut itu? Milyaran tentunya. Dan karena itu pula, Dirut Pertamina, Widya Purnama di kritik habis-habisan oleh sejumlah anggota DPR.

Why Change?
Lantas kita akan bertanya "Mengapa harus berubah?". "Apakah logo lama sudah tidak relevan lagi". Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan memakai salah satu rumus bisnis yang menyatakan "Logo adalah citra perusahaan". Dan jawaban "citra" itu pula yang kerap kali diulang oleh Widya Purnama. Pertamina menginginkan adanya sebuah citra baru menjadi perusahaan kelas dunia yang sehat, dinamis, unggul, kompetitif dan tentunya bebas korupsi. Dan, untuk melakukan hal itu mereka memerlukan sebuah gong besar berupa : pergantian Logo.

Tetapi, niat baik Pertamina tersebut tak sepenuhnya bisa berjalan mulus. Logo "kuda laut" sudah terlalu kuat mengakar di masyarakat, rekanan hingga luar negeri. Saya juga merasakan pesimitas itu. Dari sisi promosi sendiri, BUMN ini juga kurang ambisius. Sempat muncul iklan perubahan di Jawa Pos, KOMPAS dan koran-koran lainya, tetapi kemudian sepi. Seperti tidak ada tindak lanjutnya.

Lalu beberapa rekan juga bertanya "Apa sih korelasinya antara perubahan logo dengan budaya kerja" "Apa ada jaminan kalau logo berubaha kinerja akan meningkat?" Anda mungkin juga bertanya demikian. Saya katakan "bisa ya, bisa tidak". Lho? itu sangat tergantung pada kebijakan perusahaan setempat. Mereka sungguh-sungguh memakai momen perubahan itu sebagai starting point untuk berubah, atau hanya ikut-ikutan tren.

Maka saya katakan lagi "Yang lebih esensi dari pergantian logo itu adalah kemauan untuk berubah". Singkatnya, percuma bergonta-ganti logo tetapi budaya kerjanya masih nol.

Untuk kasus BNI sendiri sejauh yang saya tahu, sejak berubahnya logo yang mahal itu sudah menunjukan perkembangan yang lumayan. Brand angka "4 dan 6" secara cepat mampu menggeser logo "perahu layar". Sehingga ketika orang melihat gambar "4 dan 6" refleks mereka akan mengatakan "O, itu sih BNI". Kuatnya penetrasi logo baru BNI juga tak lepas dari sosialisasi dan promosi yang gencar. Saya bisa mengatakannya sebagai "The fastest changing". Ya, karena dalam waktu beberapa bulan saja logo baru BNI sudah
sangat dikenal oleh masyarakat. BNI juga melakukan efesiensi penomoran rekening. Jika dahulu mereka menggunakan 15 digit (misalnya 056.0075624xx.90x) sekarang hanya dengan 10 digit (misalnya 0049621xxx). Dari sisi administrasi ini tentu sangat praktis dan efesien.

Begitulah, Pertamina dan BNI adalah segelintir contoh perusahaan yang berusaha berubah ditengah perubahan. Ada yang sukses, ada pula yang stagnan. Bahkan tidak jarang berujung pada kehancuran.

Bagaimana dengan ITS tercinta? Cukup mampukah perubahan logo kemarin bisa menjadi tonggak pencitraan diri baru? Anda mungkin lebih tahu jawabannya.

Surabaya, 21 Des ’05

Nurhadi
Mahasiswa Jurusan Teknik Fisika ITS
Email : hadynur@yahoo.com

Berita Terkait

ITS Media Center > Opini > Ini Soal Citra Bung !