ITS News

Senin, 30 September 2024
23 Desember 2005, 11:12

Gerakan Salat Mengandung Ilmu Matematika

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) kemarin menerima pengetahuan baru. Yakni, materi tentang Matematika Alquran.

Materi ini diberikan langsung oleh KH Fahmi Basya, dosen Matematika dari Universitas Islam Negeri Sjarif Hidayatullah Jakarta, yang terkenal lewat bukunya Matematika Islam. Dalam acara yang digelar di gedung rektorat kemarin, Fahmi menyampaikan, huruf-huruf dalam Alquran maupun bacaan salat, ternyata mengandung ilmu matematika.

Fahmi memulai dengan merujuk bacaan Basmallah yang jumlah hurufnya 19. "Ternyata kita selalu disuguhi angka 19. Allah memang begitu teliti dalam menyusun dan meletakkan surat-surat di dalam Alquran," kata Fahmi.

Ketelitian tersebut, katanya, juga bisa dilihat dalam Surat At-Taubah. Bacaan Basmallah tidak dimulai dari surat ini, tapi dipindahkan pada surat ke-27 yaitu Surat An-Naml. Dalam surat An-Naml ini, berisi dua Basmallah yaitu pada pembukaan ayat dan pada ayat ke-30. "Jadi, seolah-olah bacaan Basmallah pindah dari surat 9 ke surat 27. Pemindahan itu memenuhi bilangan 19, dimana dari 9 sampai 27 ada 19 bilangan. Ini artinya, Allah tidak sembarangan menempatkan surat dan ayat-ayatnya di dalam Alquran," papar pria kelahiran Padang ini.

Selain itu, juga dijelaskan mengenai transformasi salat. Bila salat gerhana berhubungan dengan gerhana, maka salat lima waktu berhubungan dengan siang dan malam. "Artinya, siang dan malam merupakan waktu yang digunakan bumi untuk berputar," ujarnya.

Apabila salat lima waktu tersebut ditransformasikan dalam bentuk roda gigi, maka gigi tersedikit untuk bumi adalah 12. "Angka ini diperoleh dari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari 12 yaitu 2, 3, dan 4," paparnya.

Lalu jika dijabarkan satu persatu, maka salat Subuh punya roda gigi berjumlah 6 (dari 12 dibagi 2), salat Zuhur 3 (dari 12 dibagi 4), Asar 3, Magrib 4 (dari 12 dibagi 3) dan Isya 3. "Menariknya, gigi salat itu ada 6-3-3-4-3 bila dijumlahkan hasilnya 19. Itu sama dengan bacaan Basmallah," katanya.

Fahmi juga menjelaskan mengenai putaran atau sudut yang dibuat ketika manusia melakukan salat. Setiap kali melakukan ruku’, sudut yang dibentuk sebesar 90 derajat. Maka dalam sekali salat, sudut yang dibentuk sebesar 360 derajat, sebagaimana bumi berputar, menandakan adanya proses kehidupan. "Begitu juga dengan orang hidup, perlu melakukan salat yang berputar 360 derajat," pungkasnya. (rth/fid)

Berita Terkait