Tidak hanya mata kuliah saja yang ada ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir (UAS), tapi berlaku pula untuk kegiatan mentoring di ITS. Setelah sekitar sebulan lalu mengadakan UTS mentoring, maka dilanjutkan dengan UAS pada Sabtu (24/12) pagi. Bertempat di Masjid Manarul Ilmi, kegiatan ini serentak dilakukan untuk semua mahasiswa baru muslim ITS. Acara rutin tiap tahun ini dikoordinir oleh Badan Pelaksana Mentoring (BPM) Jamaah Masjid manarul Ilmi (JMMI) ITS. Untuk diketahui, nilai mentoring adalah dua puluh prosen penilaian mata kuliah agama.

Mulai jam tujuh pagi, terlihat ribuan mahasiswa baru 2005 yang memadati Masjid Manarul Ilmi ITS. Mereka duduk rapi mengikuti alur yang disediakan panitia. Para peserta ini dikelompokkan menurut jurusan masing-masing. Di masjid telah tertata rapi papan nama jurusan-jurusan di ITS. Ini memudahkan peserta segera menemukan tempatnya. Untuk peserta putra, ditempatkan di dalam ruangan masjid. Sedangkan bagi peserta putri, dilokasikan di lantai dua masjid dan lantai sebelah utara masjid yang baru saja dibangun.

Terlihat dua buah layar yang disiapkan panitia. Satu buah ditempatkan di dalam masjid, sedangkan yang lain dipampang di sebelah utara. Ini memudahkan peserta putri melihat leluasa materi, dan pembicara yang ada di podium.

Awalnya, peserta diberi materi motivasi oleh Dr Ir Mukhtasor Meng, dosen Teknik Kelautan ITS. Lalu, acara dilanjutkan dengan pengumuman nama-nama kelompok mentoring terbaik untuk tiap-tiap jurusan di ITS Beberapa perwakilan mentor maju ke podium untuk menerima penghargaan dan menceritakan kesan-kesannya selama mentoring. Mentoring awal telah berlangsung sekitar empat bulan terakhir. Setelah UAS ini akan diteruskan dengan mentoring lanjutan.

Acara dilanjutkan dengan sesi utama dalam GOML yaitu ujian akhir mentoring. Para peserta pun kembali ditata rapi berjajar dua ke belakang. Ini karena ada dua tipe soal yaitu a dan b. Nantinya soal ujian akan dibagikan berselang. “Silahkan duduk berjajar dua sesuai jurusannya masing-masing, mohon sportivitasnya, kejujurannya, lebih baik jujur dapat nilai dibawah 50,” pesan Hariyanto panjang lebar, moderator acara, sembari mengingatkan peserta.

Saat soal dibagikan, suasana seketika menjadi tenang. Para mahasiswa baru ini segera mengerjakannya tanpa banyak bicara. ’’Tidak boleh bersuara dan berdiskusi, nggak boleh toleh kanan-kiri, depan-belakang, atas-bawah,’’ guyon Hariyanto sehingga membuat suasana jadi santai.

Ujian ini dimulai jam 10 pagi dan diberikan waktu penyelesaian maksimal satu jam. ’’Jika lebih cepat lebih baik, tapi nggak boleh pulang dulu,’’ tandas Hariyanto lagi. Soal ujian berupa 20 multiple choice dan 4 isian. Namun, pada kenyataannya peserta memang dapat menyelesaikan lebih cepat. Ini dikarenakan jumlah soalnya hanya sedikit dan tidak terlalu sulit. Akhirnya, setelah selesai mengerjakan soal, peserta pun serentak dibubarkan bersama-sama. (th@/asa)