Rektor ITS Prof M. Nuh DEA mengatakan, tim teknis yang dikirim ITS ke lokasi bencana alam itu terdiri atas tujuh dosen senior dari beberapa jurusan yang kompeten untuk masalah ini. Mereka adalah ahli tanah (geologi), hidrologi, dan ahli lingkungan. "Kami berharap, setelah mereka kembali, bisa diketahui secara pasti apa penyebab pasti musibah di Jember," katanya.
Dia berharap, hasil penelitian ini bisa menjadi masukan sehingga hal serupa bisa diminimalisasi. "Sebab, kemungkinan besar hal ini tak hanya karena faktor alam. Tapi ada faktor lain," tambahnya.
Nuh menambahkan, pihaknya siap membantu Pemkab Jember dalam menangani dan melakukan rehabilitasi pasca bencana. Sedikitya ada dua hal yang bakal diberikan ITS. Pertama, soal penataan lahan di lokasi bencana, termasuk pengelolaan hutan lindung. "Kami siap memberikan pemikiran tentang cara menata kembali kawasan yang terkena bencana. Pengalaman kami di Aceh bisa dijadikan sebagai bekal untuk menyusun kembali kawasan pasca bencana," katanya.
Bantuan kedua yang bisa diberikan ITS, sambung rektor, berkait dengan bentuk rehabilitasi beberapa fasilitas yang rusak akibat diterjang banjir, seperti fasilitas pendidikan, rumah ibadah, dan lainnya. "ITS siap mengkoordinasikan bantuan untuk rehabilitasi fasilitas-fasilitas itu," katanya.
Selain itu, jika memang dibutuhkan, kampus ini sudah menyiapkan para mahasiswa dari berbagai jurusan melakukan bakti sosial atau kerja praktik di sana. "Kami berharap sekembalinya tim dari lokasi besok (hari ini, Red), ITS sudah bisa menentukan bentuk bantuan yang paling mendesak untuk diwujudkan," katanya. (ris)
Kampus ITS, ITS News — Mengantongi sertifikasi halal kini menjadi suatu kewajiban bagi suatu usaha, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil,
Kampus ITS, ITS News — Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen untuk menorehkan prestasi gemilang di kancah
Kampus ITS, ITS News – Kampus ITS, ITS News – Program One Pesantren One Product (OPOP) besutan Pemerintah Provinsi Jawa
Kampus ITS, ITS News — Mengatasi masalah sampah yang terus meningkat, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)