ITS News

Minggu, 29 September 2024
03 Februari 2006, 17:02

Lewat Muqim 2 JMMI Bentuk Kader Tangguh

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Liburan semester di ITS bisa diisi dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Muqim 2 yang digelar oleh Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI). Kegiatan selama tiga hari (31/1-2/2) ini diikuti puluhan mahasiswa ITS yang tergabung dalam kepengurusan JMMI Tim Pembina Kerohanian Islam. Acara yang diadakan di Pondok Pesantren (ponpes) Mahad ‘Aly Persis Bangil ini mengambil tema Membentuk Karakter Pemimpin Islam, Membangun Sinergitas Menyongsong Tantangan Dakwah Global.

Dalam sambutannya, Pembantu Ketua 3 bagian kemahasiswaan ponpes Mahad ‘Aly, Umar Fanani BA kepada peserta mengatakan bahwa syukur tidak hanya wujud keimanan namun harus diaplikasikan. Salah satunya, menurutnya, adalah melalui kegiatan seperti Muqim ini yang sekiranya dapat menambah wacana pengetahuan dan ilmu. Diharapkan dari ilmu yang didapatkan, nantinya mampu diterapkan ke orang lain. "Seberapa besar anda berfaedah atau bermanfaat bagi orang lain adalah sebuah parameter untuk mengukur kualitas seorang hamba di hadapan Allah. Ini juga merupakan wujud dari kesuksesan,” kata Umar.

Kegiatan semacam ini, dikatakan Umar sudah dimulai JMMI sejak tahun 1989 di ponpesnya. "Saya tidak tahu kenapa kok kerasan. Mungkin karena kampus mahad Aly ini tergolong sederhana. Sedangkan di sana mungkin tidak merasakan suasana tempat yang sama seperti di sini,” komentarnya.

Sementara itu, Ahmad Zaky Lutfi, ketua umum JMMI, mengharapkan agar para peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya. "Manfaatkan semaksimal mungkin, ini karena pembicara-pembicara tidak ditemui di Surabaya, materinya pun jarang didapat," ujar Zaky.

Selama tiga hari peserta disuguhi dengan sepuluh materi. Diantaranya tentang permasalahan internal dai, tarbiyah, beberapa jenis fiqh, dan syuro. Pemateri pun didatangkan dari para pengajar di ponpes. Meski materi tergolong cukup berat, tetapi waktu yang diberikan cukup banyak yang longgar sehingga peserta dapat beristirahat sejenak di sela-sela materi selanjutnya. “Memang Muqim beda dengan PSI. Di sini cukup santai. Meskipun begitu materinya seru dan berbobot,” kata seorang peserta.

Peserta antusias

Muqim 2 yang digelar selama tiga hari (31/1-2/2) oleh Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS, ternyata mengundang antusiasme tersendiri bagi para peserta. Terbukti dari banyaknya pertanyaan yang mengalir di tiap sesi materi. Dan itu kerap membuat waktu yang disediakan membengkak dari yang dijadwalkan. Salah satu materi menarik dan mengundang semangat peserta adalah tentang fiqh dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Wajiz Ahzumi, dosen Mahad ‘Aly Persis Bangil.

Ahzumi mengatakan ada tiga tujuan yang didapatkan dari dakwah yaitu membangun masyarakat Islam, bertaubat dan islah (berpindah, red) sebagai sarana perbaiki diri, serta memelihara kontinuitas dakwah. Ahzumi pun menegaskan bahwa dakwah merupakan kewajiban setiap muslim. “Jangan dipahami dai adalah profesi, tapi kewajiban kita sebagai seorang muslim. Ini sesuai dengan ayat AlQuran, Al Fushilat 33 yang berisi siapa yang lebih baik perkataannya kecuali menyeru kepada Allah untuk menyampaikan kebenaran,” ungkapnya panjang lebar menyebutkan salah satu ayat.

Dikatakan Ahzumi, ada yang membedakan dakwah islam dengan yang lainnya. Diantaranya mengandung ajaran Keesaan Tuhan (Tauhid, red), seimbang, bersifat akhlakiyah (memberikan teladan, red), menyeluruh, keputusan diambil dengan musyawarah, serta jihad. “Maksud seimbang, Islam mengajarkan keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat. Cari akhirat, tapi jangan lupakan nasibmu di dunia. Carilah dengan fasilitas yang diberikan Allah padamu,” jelasnya lagi.

Menyeluruh, imbuhnya, berarti ajarannya untuk seluruh umat manusia dan mencakup segala aspek permasalahan hidup yang dapat dijawab dengan Al Quran dan AsHadist. Sedangkan Islam juga mewajibkan musyawarah dalam memecahkan masalah. “Dakwah Islah serta pula mengajarkan maksimal dalam memperbaiki diri dan masyarakat,” pungkas Ahzumi. (th@/asa)

Berita Terkait