ITS News

Minggu, 29 September 2024
10 Februari 2006, 13:02

Belajar Bahasa Inggris Lewat Festival Film Australia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selama sepekan UPT Bahasa ITS bekerjasama dengan Ikatan Alumni Australia untuk mengadakan festival film. Dalam kegiatan ini setidaknya akan ada lima film dari Australia yang diputar. Selain diadakan di ITS, pemutaran film karya Australia ini juga diadakan di Ubaya, lembaga kursus IALF dan sekolah Cita Hati. Memang, rencananya film-film ini akan diputar secara bergiliran.

Menurut direktur UPT Pusat Bahasa, Dra Lubna Algadrie Dipl TEFL MA, acara ini diadakan untuk meningkatkan apresiasi film-film buatan Australia. Lubna menjamin bahwa film yang ditampilkan ini adalah film yang berkualitas. "Film-film ini sudah mendapat award di negara asalnya,” ungkapnya.

Selain itu dengan festival ini Lubna mengharapkan wawasan bahasa Inggris penonton bisa meningkat. "Seperti kita tahu ada tiga varian standar dalam bahasa Inggris yaitu American English, British English dan Australian English. Dalam film-film ini digunakan varian Australian English,” terang Lubna.

Selain varian standar, film-film ini juga bermanfaat untuk mengenal varian non baku. ”Misalnya bahasa yang digunakan oleh kalangan pekerja. Dalam film-film ini, varian bahasa Inggris itu bisa dilihat,” ungkap alumni Avignon University Prancis ini.

Salah satu film yang diputar dalam festifal ini adalah Heaven’s Burning. Film ini dibintangi aktor Australia Russel Crowe yang tenar lewat Gladiator. Film ini mengambil tema tragedi cinta dibumbui aksi-aksi laga. Dengan setting di jalanan dan perseteruan antar geng membuat suasana laga dalam film ini cukup kental.

Film-film yang diputar juga memiliki unsur budaya Australia dalam ceritanya. Film Heaven’s Burning misalnya yang mengambil setting Australian Outback, wilayah padang gurun di pinggiran Australia. Film ini juga menampilkan stereotip-stereotip khas Australia, misalnya stereotip tentang pendatang yang dilekatkan pada tokoh utama wanitanya yang diperankan oleh aktris Jepang, Youki Kudoh. Banyak juga peran yang menampilkan warga suku Aborigin penduduk asli Australia.

Setelah pemutaran setiap film, setiap pemirsa yang kebanyakan mahasiswa ITS ini diminta memberikan tanggapannya. Tanggapan ini harus diberikan dalam bahasa Inggris. Menurut Lubna , sebagaian besar penonton mengakui film yang diputar berkualitas. "Penonton menanggapi cukup bagus film-film yang kita tampilkan," kata Lubna.

Setelah menampilkan festival film Australia, dalam waktu dekat UPT Bahasa juga akan mengadakan acara serupa. “Rencananya kami juga akan mengadakan festifal film Prancis," ungkap Lubna. (rif/asa)

Berita Terkait