ITS News

Minggu, 29 September 2024
16 Februari 2006, 15:02

KRI Dikerahkan untuk Perlindungan Nelayan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Belakangan ini telah terjadi kesenjangan antara nelayan daerah di Nusantara terkait perbedaan teknologi penangkapan ikan antar daerah. Kesenjangan itu juga kerap memicu konflik antar nelayan di daerah. Januari lalu, terjadi konflik antara nelayan Jawa Tengah dengan nelayan Tradisional di selat Makassar yang berakhir setelah dicapai kesepakatan wilayah penangkapan ikan.

Untuk mencegah agar konflik serupa tidak terjadi, dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi pihaknya telah berkoordinasi dengan polisi perairan dan TNI AL. Sebelumnya dia juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan TNI Angkatan Laut (AL) untuk memberikan perlindungan terhadap nelayan Indonesia yang mencari ikan di laut perbatasan dengan negara lain.

”Kami sudah minta agar TNI AL mengerahkan KRI di wilayah perbatasan. Selain untuk menjaga kedaulatan negara RI, juga memberikan perindungan pada nelayan kita khususnya di wilayah pulau-pulau terpencil,” tutur pria yang juga pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Irian Jaya – Maluku ini.

Freddy menambahkan, saat ini kapal TNI AL (KRI) terus melakukan patroli di perairan nasional, khususnya di daerah perbatasan. Hal ini membuat para nelayan kita semakin tenang, dan tidak lagi mendapatkan perlakukan kasar dan pengusiran dari kapal patroli negara lain.

Menurut pria yang juga pernah menjabat Gubernur Irian Jaya ini, pihaknya telah mengajak para pengusaha ikan asing bekerjasama dalam bidang budi daya hasil laut. Bentuknya, bisa melalui investasi di bidang budi daya perikanan di Indonesia. Sedangkan ikan yang akan digunakan sebagai bahan industri merupakan hasil dari para nelayan nasional.

”Rata-rata nelayan kita menggunakan alat dan perahu tradisional. Jika harus bersaing dengan nelayan asing, jelas kita kalah. Karena itu, lebih baik pihak asing menanamkan modalnya di Indonesia dalam bidang budi daya perikanan daripada harus mencari ikan di perairan Indonesia dengan cara illegal fishing,” kata Freddy.

Jika pihak asing bergerak dalam bidang budi daya perikanan, lanjutnya, akan menjadikan suatu keuntungan bersama. ”Nelayan kita untung karena hasil tangkapan ikan bisa dijual ke pabrik pengolahan ikan yang merupakan investasi asing. Sedangkan dari investor, akan memiliki keuntungan dari produk hasil budi daya dari laut Indonesia,” ungkapnya. Di sisi lain, dengan pola ini Freddy yakin penghasilan nelayan tidak akan menurun, bahkan hasil yang didapat akan terserap melalui industri budidaya perikanan.(th@/asa)

Berita Terkait