Dikatakan Managing Director Oracle Indonesia, Adi Juwono Roesli, apa yang dilakukan lembaganya itu semata-mata berkait dengan kepedulian Oracle yang telah lebih sepuluh tahun bergerak dan melayani masyarakat Indonesia di bidang pengembangan software. “Kalau selama ini kami melayani kalangan industri dengan pendekatan komersial, maka kini sudah saatnya kami ingin mengembalikan apa yang telah didapat melalui lembaga pendidikan. Tentu bukan dalam bentuk bantuan sponsor atau uang, tapi lebih pada pemberian software kepada lembaga pendidikan sebagai nilai tambah bagi para lulusannya,” katanya.
Dikatakannya, apa yang dilakukan Oracle ini bukan hanya berupa hibah software dalam jangka pendek, tapi menyangkut pula bagaimana program OAI membantu untuk menyelaraskan kurikulum yang ada dengan teknologi Oracle. “Selain itu kami juga dapat memberikan sertifikasi kepada para mahasiswa program community college yang dapat digunakan sebagai bekal tambahan untuk memasuki lapangan pekerjaan selain ijazah yang diberikan oleh lembaga,” katanya.
Adi mengungkapkan, nilai total yang diberikan Oracle untuk mendukung software kepada 17 Program CC di Jatim mencapai 6,6 juta dollar AS. “Harapannya, melalui bantuan ini Indonesia dapat menjadi negara terbesar ke-3 di dunia yang mampu mengembangkan berbagai aplikasi dibidang software. Potensi itu ada, tinggal kini bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan itu,” katanya.
Sementara itu, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA dalam sambutannya mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Oracle dan PENS ITS merupakan sebuah inisiatif yang perlu dihargai untuk membuka peluang masyarakat lebih mengerti tentang teknologi informasi. “Melalui program OAI ini kita berharap akan terjadi proses desakralisasi teknologi canggih, sehingga masyarakat mengetahui dengan jelas dan tidak perlu yang ada ditutup-tutupi. Ini karena pada dasarnya teknologi miliki kita semua, sehingga tidak boleh dimonopoli, termasuk oleh PENS ITS,” katanya.
Sedang Kepala Dinas Pendidikan Nasional Jatim, Drs Rasio M.Si mengatakan, ke depan, pemerintah memang sedang mengkaji dan menyiapkan agar ke-17 Program Community College (CC) di Jawa Timur dapat ditingkatkan menjadi politeknik didaerahnya. “Tujuannya jelas, pemerintah ingin meningkatkan akses masyarakat agar lebih mudah dan luas lagi didalam menikmati pendidikan tinggi. Selain itu pemerintah juga ingin meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) masyarakat terhadap perguruan tinggi. Dengan akan ditingkatkannya program CC menjadi politeknik diharapkan APK di jatim akan meningkat sampai 30 persen,” katanya.
Dikatakan Rasio, kini dari 17 Program Community College (CC) di Jatim, terdapat sekitar 735 mahasiswa. Ini artinya, program ini cukup banyak diminati.(Humas/ftr)
Kampus ITS, ITS News – Dalam menarik para pengunjung, tidak lepas dengan faktor indahnya visual bangunan sendiri. Guna meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia adalah Hendy Gilang
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,