ITS News

Senin, 30 September 2024
01 Maret 2006, 14:03

Helm Pintar Karya Mahasiswa Pascasarjana ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Para pengendara sepeda motor akan kesulitan saat menerima panggilan telepon. Mereka terpaksa menepikan dulu motornya, membuka helm, dan menempelkan ponsel di telinganya. Bahkan, tidak jarang ada pengendara yang nekat menyelipkan alat komunikasi di helm yang dia pakai. Selain membahayakan pengemudi, ponsel itu jadi rawan jatuh.

Nah, dari pengalaman itulah, Alex Fan, mahasiswa pascasarjana Jurusan Teknik Mesin ITS punya ide untuk memodifikasi helm standar dengan peralatan komunikasi. "Saya ingin bisa menerima telepon saat berkendara," ujarnya.

Lalu, seperti apa helm rancangan Alex Fan itu? Cukup simpel. "Helm itu saya lengkapi dengan alat penerima (receiver) dan mikrofon melalui transmiter yang dipasang pada sisi kiri dan kanan helm, layaknya seperti antena radio," katanya.

Untuk mengaktifkan alat komunikasi itu, pria, 22 Oktober 1980 ini melengkapinya dengan switch yang berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan perangkat ini.

"Rangkaian yang saya pasang berfungsi untuk dua jenis alat komunikasi. Yakni, handy talky (HT) dan kabel hand free untuk sambungan ke ponsel," ujarnya.

Untuk keselamatan kepala pemakai helm dari benturan akibat jatuh atau kecelakaan, helm dirancang dari material polimer yang tahan terhadap benturannya cukup kuat.

Pria kelahiran Puroworejo, Jawa Tengah, ini mengakui alat ini masih banyak kekurangan. Dia berencana melengkapi helm tersebut dengan alat komunikasi bersistem GPS (Global Positioning System). "Dengan alat ini pengawas jalan raya atau polisi lalu lintas dapat mengetahui posisi atau keberadaan pengendara pemakai helm jika terjadi suatu kecelakaan," katanya.

Menurut dia, helm modifikasi ini merupakan satu rangkaian dari rencananya untuk membikin sistem keselamatan pengendara sepeda motor di jalan raya.

"Jadi, yang dilakukan Alex saat ini baru dari sisi helm. Saat ini dia juga sedang merancang kajian untuk keselamatan pengendara bermotor. Jadi, pengembangan itu tidak berhenti sampai di sini," ujar dosen pembimbing Alex, Dr I Made Londen Batan. (aris/ratih)

Berita Terkait