ITS News

Minggu, 29 September 2024
06 Maret 2006, 22:03

Banyak Diminati, Bekam dan Rukyah Massal JMMI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejak pagi, Masjid Manarul Ilmi telah dipenuhi orang-orang yang akan mengikuti rukyah (penyembuhan Islami dari gangguan jin) dan bekam (terapi kesehatan tubuh Islami) massal yang diselenggarakan JMMI. Kegiatan yang termasuk dalam rangkaian acara Manarul Ilmi Expo (MIE) ini mendatangkan therapist rukyah dari Rukyah Centre Surabaya, sedangkan untuk bekam mendatangkan therapist dari Herba Penawar Al Wahida (HPA) Surabaya. "Kami mendatangkan 7 therapist ikhwan (laki-laki) dan 4 therapist akhwat (perempuan) untuk rukyah massal, sedangkan untuk bekam kami mendatangkan 11 therapist ikhwan dan 4 therapist akhwat," ungkap Nurdin Indra, ketua pelaksana acara ini.

Nurdin juga menjelaskan bahwa selain untuk acara kerohanian, rukyah dan bekam tersebut juga merupakan acara kemanusiaan. "Kami memberikan 150 tiket gratis bekam dan rukyah untuk warga keputih, Alhamdulillah mereka menyambut baik maksud kami," jelas Nurdin.

Dimulai dengan ceramah agama yang disampaikan ustadz Syamsuri di ruang utama Mashid Manarul Ilmi, peserta rukyah terlihat seksama mendengarkan apa yang disampaikan ustadz berjenggot panjang ini. "Jin yang menempel pada tubuh manusia bukanlah jin baik-baik, mereka bukan jin Muslim, karena kalau jin Muslim akan tahu aturan kehidupan ini. Mereka (jin Muslim) akan sibuk mengabdikan diri kepada Allah SWT, dan tak akan cawe-cawe pada kehidupan manusia. Mereka yang datang adalah jin usil yang akan menggangu," jelas Ustadz Syamsuri.

Ustadz Syamsuri juga menjelaskan bahwa selain karena ulah jin usil, gangguan jin pada manusia bisa juga diakibatkan karena ulah manusia itu sendiri."Terkadang karena ingin sesuatu, misalnya ingin kebal senjata api, atau ingin memikat hati seseorang, maka didorong hawa nafsu manusia akan meminta pertolongan pada jin melalui media-media seperti jimat, bacaan-bacaan, atau sebagainya. Hal itu akan mengundang datangnya jin usil yang akan mengganggu manusia," jelas Ustadz Syamsuri.

"Selain karena hal tersebut, kelalaian manusia dalam beribadah akan mempermudah jin mengganggu kita. Oleh karena itu marilah kita Shalat tepat pada waktunya, serta perbanyak membaca Al Quran serta pahami artinya," tegas Ustadz Syamsuri. Setelah selesai memberikan ceramahnya, Ustadz Syamsuri memimpin langsung proses rukyah. Baru beberapa saat dibacakan ayat-ayat Al Quran, beberapa peserta tiba-tiba berteriak-teriak. Itu merupakan tanda reaksi atas bacaan ayat Al Quran yang dibaca ustadz Syamsuri. Kontan saja panitia langsung sibuk menangani pasien-pasien itu. Mereka lalu dibawa ke tempat khusus untuk penanganan lebih lanjut.

Sementara di ruang utama Masjid Manarul Ilmi sedang berlangsung rukyah massal, di lantai dua barat utara Masjid Manarul Ilmi berlangsung proses bekam. Berbeda dengan rukyah, peserta bekam dibatasi jumlahnya. "Pada awalnya kami membatasi peserta bekam, tapi ternyata pada hari-hari akhir semakin banyak yang mendesak untuk ikut bekam. Sehingga total peserta bekam laki-laki dan perempuan hampir seratus," jelas Nurdin.

Berbeda dengan peserta rukyah yang gaduh, di ruang bekam suasana tenang. Walaupun terkesan menakutkan karena kulit tubuh harus ditusuk-tusuk jarum untuk mengelurakan darah kotor, peserta bekam justru mengaku tak merasakan sakit yang berlebih. "Ternyata bekam itu sangat nikmat, dulu saya takut waktu melihat banyak darah hitam yang dikeluarkan karena saya pikir pasti sakit, tapi ternyata tidak," ungkap Boy Sandra, salah satu peserta bekam. Boy juga mengaku kalau itu adalah pengalaman pertama kalinya bekam. "Saya hanya coba-coba saja kok Mas, nggak ada keluhan penyakit," ungkap Boy. Mahasiswa Teknik Elektro ini mengaku akan ikut lagi jika di ITS ada kegiatan serupa.(jie/asa)

Berita Terkait