Rombongan studi banding Universitas Parahiyangan ini tiba di ITS pukul Selasa pagi (21/3) di ITS. Sehari sebelumnya, rombongan tersebut telah mengunjungi BEM Universitas Diponegoro di Semarang. "Ini adalah pertama kali PM Unpar datang ke ITS, ini adalah suatu kehormatan bagi kami," ungkap Presiden BEM ITS Setyo Martono, saat menyambut puluhan mahasiswa Unpar ini.

Dalam kesempatan itu, masing-masing universitas mempresentasikan profil organisasi mahasiswa. Martono mengaku kagum dengan PM Unpar. Namun sayang, ketua Persatuan Mahasiswa Unpar tidak bisa ikut dalam rombongan tersebut. "Mereka profesional. Saya salut dengan ketua PM-nya, kemarin dia sempat ke Amerika, untuk simulasi sidang dengan PBB. Ini sangat langka di dunia ormawa Indonesia," ungkap Martono.

Setelah beramah-tamah di sekretariat BEM ITS, tamu dari Bandung ini diajak keliling kampus ITS. Pertama, rombongan diajak ke Gedung Rektorat. Decak kagum meluncur dari para rombongan."Wah, ITS ini berapa ya Mas luasnya," ungkap salah satu peserta, Igal dengan logat Sunda yang kental. "Kampus kami kecil, dan gedungnya juga berdekatan, kalau saya kuliah disini mungkin sebelum kuliah saya main bola dulu," lanjutnya.

Wajah kagum juga muncul saat mengunjungi Perpustakaan Pusat ITS. Melihat perpustakaan dengan enam lantai, para rombongan bertambah kagum. "Di masing-masing jurusan ada perpustakaan, terus disini perpustakaannya sebesar itu, lengkap banget," ujar Igal. Beberapa anggota rombongan ini juga terkejut dengan harga-harga makanan di ITS. "Disini semua sangat murah, sesuai kantong mahasiswa. Disini sepuluh ribu aja udah bisa buat makan sehari, kalau disana duit segitu cukup untuk satu kali makan," terang Igal.

Karena keterbatasan waktu, rombongan hanya bisa kunjungan sampai di perpustakaan. Selanjutnya rombongan melanjutkan study banding ke Universitas Airlangga, UK Petra, Universitas Surabaya, dan dilanjutkan ke Yogyakarta. "Kami selalu menunggu kedatangan ITS di kampus kami," ungkap salah satu anggota rombongan.(jie/rif)